ASIATODAY.ID, JAKARTA – Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang bermarkas di Gedung Pentagon, mengajukan rencana anggaran sebesar USD705,4 miliar untuk tahun fiskal mendatang.
Dalam proposalnya, Pentagon menyatakan akan menggunakan dana itu untuk meningkatkan pendanaan sistem senjata nuklir, termasuk rudal balistik antarbenua, kapal selam, jet F-35 serta penelitian di bidang teknologi persenjataan.
Proposal anggaran untuk tahun fiskal mulai 1 Oktober 2020 itu, akan diajukan ke Kongres pada hari Senin, 10 Februari 2020. Angka itu relatif tidak berubah dibandingkan dengan anggaran yang disetujui untuk tahun ini sebesar USD712,6 miliar.
Rencana anggaran ini juga mencakup biaya transisi senilai USD15,3 miliar, yang ditransfer dari Angkatan Udara ke Angkatan Antariksa baru untuk sistem dan operasi senjata terkait ruang. Pos Itu naik dari USD40 juta tahun fiskal ini.
Dilansir Bloomberg, Sabtu (8/2/2020),
Presiden Donald Trump sebelumnya telah berulang kali menggembar-gemborkan peningkatan dana militer sebagai salah satu keberhasilan kunci menuju pemilihan 2020. Dalam pidatonya di State of the Union dia menyatakan telah meningkatkan pengeluaran militer sebesar USD2,2 triliun sejak menjabat.
Di bawah proposal anggaran terbaru, USD10,3 miliar dari USD15,3 miliar adalah untuk Space Force, angkatan militer AS keenam. Anggaran Space Force itu akan digunakan untuk penelitian, pengembangan, pengujian dan evaluasi sistem, dengan USD2,4 miliar untuk pengadaan dan USD2,6 miliar untuk operasi dan pemeliharaan.
Secara keseluruhan, anggaran pertahanan mencakup USD637 miliar dalam pengeluaran dasar dan tambahan USD69 miliar untuk operasi.
Sementara itu untuk pos penelitian dan pengembangan, dua tahun berturut-turut Pentagon mengusulkan lebih dari USD100 miliar. Sedangkan USD106,5 miliar akan meningkat USD2 miliar dari tahun ini. Angka itu merupakan anggaran litbang terbesar yang pernah diminta dan dikatakan berfokus pada pengembangan teknologi penting.
Sementara itu, pengeluaran pengadaan yang termasuk dana untuk sistem senjata utama akan turun USD6,8 miliar dari tahun berjalan menjadi USD136,8 miliar.
Namun, F-35 milik Lockheed Martin Corp. akan berhasil – Pentagon meminta USD11,4 miliar untuk membeli 79 jet, dua lebih sedikit dari yang direncanakan tahun lalu. Pentagon juga akan meminta 12 pesawat F-15EX baru Boeing Co. yang mulai dibeli tahun lalu sebagai lindung nilai terhadap penundaan F-35, naik dari delapan tahun ini.
Proposal meningkatkan item yang melibatkan senjata nuklir yang sebagian besar mengikuti garis besar dalam Nuclear Posture Review administrasi Trump. Permintaan fiskal 2021 mencakup USD17,7 miliar untuk modernisasi nuklir.
Pentagon minggu ini mengkonfirmasi telah mengirim hulu ledak nuklir hasil rendah di laut di atas kapal selam. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post