ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Presiden Donald Trump mengikuti saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar mengambil tindakan cepat menyusul wabah corona yang sudah darurat.
Trump pun telah mendeklarasikan status darurat nasional untuk membantu menangani berkembangnya penyebaran virus corona di Amerika Serikat. Sejauh ini terdapat 1.701 kasus terkonfirmasi covid-19 di AS dengan 40 kematian.
Menurut Trump, darurat nasional merupakan “dua kata yang sangat besar” untuk menangani penyebaran covid-19. Lewat deklarasi ini, pemerintah federal dapat menggunakan dana darurat senilai USD50 miliar atau setara Rp728 triliun.
Deklarasi darurat juga dapat melonggarkan sejumlah regulasi dalam penyediaan layanan kesehatan serta mempercepat uji coba covid-19.
Sejumlah negara bagian di AS telah mengambil berbagai langkah untuk meredam angka penyebaran, termasuk melarang pertemuan besar serta menghentikan ajang olahraga, dan aktivitas belajar mengajar.
“Delapan pekan ke depan adalah masa-masa kritis,” ujar Trump, melansir BBC, Sabtu (14/3/ 2020).
Berikut beberapa langkah yang akan diambil Pemerintah AS di tengah status darurat nasional covid-19:
1. Menteri Kesehatan Alex Azar dan sejumlah pejabat kesehatan dapat melonggarkan beberapa regulasi dan lisensi, sehingga rumah sakit rujukan covid-19 dapat lebih leluasa bergerak dalam menangani pasien.
2. Sebanyak 500 ribu tes covid-19 akan tersedia di AS mulai awal pekan depan.
3. Sejumlah labos dan perusahaan swasta dapat melakukan hingga lima juta tes covid-19 dalam kurun waktu satu bulan.
4. Bunga dari utang mahasiswa akan dibebaskan hingga pemberitahuan lebih lanjut untuk meringankan beban di tengah diakhirinya kegiatan universitas dan kampus di seantero AS.
Sementra di Indonesia, penetapan status darurat belum dilakukan oleh Presiden Jokowi kendati WHO telah memberikan peringatan agar Jokowi menetapkan status darurat nasional.
Ghebreyesus menegaskan, untuk melawan virus ini, setiap negara harus mengambil pendekatan yang didesain untuk memperlemah virus corona.
Namun tidak dipungkiri bawah ada beberapa negara yang masih lamban dalam upaya melawan virus corona covid-19. WHO merekomendasikan beberapa solusi bagi negara yang dilanda wabah corona.
Rekomendasi itu antara lain:
Tingkatkan skala mekanisme respons darurat. Ini termasuk menetapkan status darurat nasional.
Didik dan secara aktif komunikasi dengan anggota masyrakat lainnya denagan pembunuhan Indonesia.
Intensifkan pencarian kasus melalui cara memonitor , pelacakan kontak, memonitor,
Perluas pengawasan dari virus covid-19. Pengawasan dilakukan dengan pula dir dua agar.
Bangun laboratorium dengan kapasitas yang bisa digunakan oleh tim untuk mengidentifikasi cluster transmisi. Hal ini dilakukan agar mempermudah keduanya untuk mengambil tindakan yang diperlukan.
Mengintensifkan promosi langkah kesehatan masyarakat, termasuk pembersih tangan, etika respirator dan mempraktikkan ambil jarak sosial.
Ghebreyesus mengharapkan poin-poin di atas bisa memperkuat upaya memberantas virus corona. Selain itu Ghebreyesus menginginkan lebih banyak dukungan untuk selamatkan diri.
“Saya sangat berterima kasih jika Presiden Joko Widodo bisa menyediakan WHO informasi mengenai pengawasan dan uji coba. Termasuk juga data atau rangkumannya,” ujar Ghebreyesus, seperti dikutip dari keterangan terlulis yang diterima Jumat (14/3/2020).
“Ini memang sulit, tetapi paling tidak WHO bisa memiliki data kritis yang terbaru. WHO nantinya bisa menggunakan data itu untuk memeriksa lebih banyak tentang virus corona,” tegasnya.
Menurut Ghebreyesus sangat penting bagi WHO untuk mendapatkan data kritis, demi memfasilitasi pemberian fasilitas yang seperti visa kedok. Informasi ini bisa berisi pengawasan, uji coba, identifikasi kontak dan pelacakan kontak untuk covid-19.
Sangat penting bagi WHO untuk menerima data kritis itu demi memfasilasti lebh banyak antisipasi wabah di dunia. Tentunya hal ini bisa memicu kolaborasi dan koordinasi efektif antara WHO dengan kementerian kesehatan dan pihak berwenang dengan seluruh negara yang terjangkit.
“Melalui kantor WHO di Asia Tenggara dan Indonesia, kami siap untuk selalu memberikan bantuan,” lanjut Ghebreyesus.
“Saya mengandalkan kepemimpinan nasional Anda (Presiden JokowI) dan kemauan politik, yang tidak saja merefleksikan kemitraan kuat dengan WHO, tetapi juga memperlihatkan komitmen Indonesia untuk menjaga keamanan kesehatan global,” pungkas Ghebreyesus.
Sementara itu Presiden Jokowi mengungkapkan, Pemerintah terus berusaha keras menangani wabah virus corona, dengan tanpa menimbulkan kepanikan di masyarakat.
“Pemerintah tanpa henti mengupayakan peningkatan kesiapan dan ketangguhan negara kita menghadapi pandemi ini dengan langkah-langkah yang serius dan gerak cepat,” terang Jokowi.
Penelusuran terhadap siapa pun yang melakukan kontak dengan pasien positif Covid-19 misalnya, dilakukan Kementerian Kesehatan dengan bantuan dari intelijen BIN dan Polri.
Pemerintah juga telah membentuk tim reaksi cepat yang dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang disiagakan di rumah sakit tipe A.
“Untuk menjaga 135 pintu negara di darat, di pelabuhan, di laut, maupun bandara, kita pun telah menerapkan protokol keamanan dan protokol kesehatan,” tegasnya.
Sebagai langkah mitigasi, pemerintah telah menyiapkan rumah sakit rujukan untuk pasien Covid-19, dari 100 rumah sakit menjadi 132 rumah sakit, lalu sekarang menambahnya dengan 109 rumah sakit TNI, 53 rumah sakit Polri, dan 65 rumah sakit BUMN.
“Kita juga tengah membangun fasilitas observasi dalam skala besar di Pulau Galang yang saya harapkan selesai minggu depan,” tandasnya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post