ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk atau PT PP terus melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah Asia Tenggara.
Saat ini PT PP membidik tiga negara Asia Tenggara untuk ekspansi bisnis, yakni Malaysia, Brunei Darussalam dan Filipina.
“Dengan berbekal pengalaman mengerjakan proyek di luar negeri, perseroan optimistis akan kembali mengembangkan sayap ke luar negeri. Saat ini perseroan tengah membidik kontrak baru dibeberapa negara di Asia Tenggara,” kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (15/8/2020).
Novel optimistis perseroan dapat kembali mengerjakan proyek-proyek di luar negeri ke depannya. Hal ini berbekal pada pengalaman perusahaan dalam mengerjakan proyek-proyek di Timor Tengah pada 2010 lalu.
Di Timur Tengah, perseroan pernah mengerjakan proyek King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) di Mekkah, Arab Saudi. Dalam proyek tersebut, perseroan mengerjakan gedung tempat tinggal, gedung sipil, kampus universitas, serta marina dengan nilai proyek USD3 juta.
Proyek selanjutnya yang dikerjakan perseroan, yaitu proyek Istana Amir Naif (Putra Mahkota, Menteri Pertahanan) yang berlokasi di Jeddah dengan nilai proyek sebesar USD62 juta. Perseroan juga mengerjakan pembangunan proyek Istana Saleh Awair (Wakil Menteri Dalam Negeri) yang juga berlokasi di Jeddah dengan nilai proyek sebesar USD44 juta.
Selain proyek tersebut, perseroan turut melaksanakan pembangunan proyek King Saud University Endowment (KSUE) yang berlokasi di Riyadh. Adapun lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh perseroan, antara lain pembangunan mal, menara rumah sakit, perkantoran, hotel bintang 5 dan 7, serta residensial mewah.
“Selain mengerjakan pembangunan proyek di Timur Tengah, perseroan juga mendapat kepercayaan dari negara tetangga untuk mengerjakan beberapa proyek di Timor Leste. Salah satu gedung monumental yang dibangun oleh perseroan di negara tersebut adalah Gedung Kementerian Keuangan Timor Leste. Gedung tersebut merupakan gedung tertinggi dan bertingkat pertama di Dili, Timor Leste,” papar Novel.
Gedung perkantoran yang terdiri dari dua belas lantai dan satu rubanah tersebut memiliki nilai kontrak sebesar USD28 juta. Perseroan juga mendapat kepercayaan dari Pemerintah Timor Leste untuk mengerjakan Jalan Tibar-Gleno dengan nilai proyek sebesar USD29 juta. Perseroan juga mengerjakan rehabilitasi Jalan Liquica-Mota Ain di Dili dengan nilai kontrak USD20 juta.
“Atas keberhasilannya dalam pembangunan sejumlah proyek, perseroan juga menerima pengakuan dari pihak asing dengan diterimanya sejumlah penghargaan bertaraf internasional. Dengan diraihnya sejumlah penghargaan internasional tersebut membuktikan bahwa perseroan tidak hanya dapat diandalkan di luar negeri saja, namun juga telah dipercaya oleh pihak asing,” tandas Novel. (ATN)
Discussion about this post