ASIATODAY.ID, JAKARTA – World Bank melaporkan Indeks Sumber Daya Manusia Indonesia pada 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 0,54, dari 0,53 pada tahun 2018.
Penilaian itu tertuang dalam laporan The Human Capital Index (HCI) 2020 Update: The Human Capital in the Time of Covid-19 dari Bank Dunia.
“Kenaikan ini menjadi barometer jika hasil belanja negara untuk human capital sudah mulai terlihat,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu dalam keterangan tertulis dikutip, Selasa (22/9/2020).
HCI merupakan salah satu program Bank Dunia yang didesain untuk menjelaskan bagaimana kondisi kesehatan dan pendidikan dapat mendukung produktivitas generasi yang akan datang.
HCI mengkombinasikan komponen-komponen probabilitas hidup hingga usia lima tahun (survival), kualitas dan kuantitas pendidikan, dan kesehatan termasuk isu stunting.
Komponen tersebut merupakan bagian utama dari pengukuran produktivitas tenaga kerja di masa depan dari anak yang dilahirkan saat ini.
Secara lebih detail, komponen survival meningkat menjadi 0,98 dari sebelumnya 0,97, sedangkan kualitas pendidikan sebesar 395. Pada sisi lain, durasi waktu sekolah anak Indonesia berada pada 7,8, turun dari sebelumnya 7,9.
Untuk komponen kesehatan, terdapat kenaikan yang cukup signifikan, dari 0,66 menjadi 0,72. Angka ini menggambarkan terjadinya kenaikan jumlah anak yang tidak mengalami stunting dan mengalami keterbatasan kognitif dan fisiknya.
Skor HCI 2020 diolah berdasarkan data baru dan diperluas untuk masing-masing komponennya hingga Maret 2020. Dengan demikian, laporan tersebut belum memperhitungkan dampak Covid-19 pada Sumber Daya Manusia (SDM).
Kendati demikian, laporan ini memberikan gambaran nyata atas hasil dari upaya-upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kualitas SDM, khususnya terkait pendidikan, kesehatan, dan generasi milenial. (ATN)
Discussion about this post