ASIATODAY.ID, JAKARTA – Sebuah terobosan sains tengah dikembangkan oleh China dengan mengembangkan lengan robotik kontinum berbahan dasar Nikel dan Titanium. Robot ini akan bekerja untuk membersihkan sampah di luar angkasa.
Terinspirasi dari lengan manusia, sebagian besar robot dibuat dari sejumlah bagian yang dihubungkan secara kaku oleh sebuah sambungan. Sebaliknya, robot kontinum ini dapat bergerak dengan menekuk melalui sebuah rangkaian lengkungan sehingga menghasilkan gerakan seperti tentakel atau ular.
Sejumlah peneliti dari Universitas Tianjin telah mengembangkan sebuah lengan robotik yang dapat digunakan untuk menangkap dan mengumpulkan berbagai reruntuhan dari satelit dan berbagai teknologi luar angkasa lain yang ada di orbit bumi.
Lengan robotik yang memiliki bentuk seperti seekor cumi-cumi atau belalai gajah ini juga memiliki tulang belakang sentral yang terbuat dari paduan logam super realistik dari nikel dan titanium, yang dapat kembali ke bentuk aslinya setelah ditekuk atau dibentuk oleh kekuatan dari luar. Selain itu, robot ini juga memiliki sebuah kamera dan cakar yang menempel di kepalanya.
Dalam sebuah video berdurasi 12 detik yang dirilis oleh universitas Tianjin memperlihatkan penampakan secara lebih jelas dari robot lengan tersebut, terlihat meliuk-liuk melalui sebuah labirin tanpa bantuan manusia dan menangkap sebuah benda sebesar bola pingpong.
Ketua penelitian, Kang Rongjie yang juga associate profesor di Universitas Pusat Robitik dan Mekanisme Lanjutan menyatakan bahwa, lengan robot kontinum tersebut dalam eksperimen menunjukkan adaptabilitas dan fleksibilitas yang lebih baik kepada lingkungan eksternal daripada robot konvensional, di mana robot konvensional membutuhkan sensor taktil dalam operasinya.
Penggunaan variabel mekanisme kekakuan dari satu set pegas yang tertanam dapat meningkatkan kapasitas beban lengan robotik tersebut sehingga ketika robot telah mencapai posisinya, kekuatan pegas dapat membantu lengan robotik untuk mengunci dan meningkatkan kekakuannya hingga 200 persen.
Saat ini, tim peneliti juga sedang bekerja sama dengan sebuah institut penelitian aerospace China untuk melakukan uji coba dan untuk menilai performanya dalam menangkap target yang non-kooperatif.
Selain itu, Dai Jiansheng, ahli robotik dari Universitas Tianjin juga menyebutkan bahwa lengan robotik tersebut juga dapat digunakan dalam berbagai operasi membahayakan, seperti penyelamatan di sejumlah kawasan bencana hingga perawatan di dunia industri yang memiliki kawasan terbatas. (ATN)
Discussion about this post