ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Indonesia tetap mewaspadai risiko global yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Meski resiko itu membayang, pemerintah tetap optimis dalam mengejar target pertumbuhan 5,3% pada tahun 2020. Sebab, pemerintah memiliki upaya untuk menjaga momentum laju ekonomi nasional.
“Dalam menghadapi berbagai risiko global tersebut, Indonesia harus waspada tanpa merasa pesimis,” tegas Sri Mulyani di ruang rapat paripurna DPR, Jakarta, Selasa (27/8/2019).
Menurut Sri Mulyani, pemerintah berupaya agar momentum percepatan pertumbuhan ekonomi terus terjaga, meski gejolak global makin meningkat.
Perekonomian dunia saat ini kata Sri Mulyani, masih dihadapkan pada berbagai ketidakpastian, seperti perang dagang yang berlarut-larut dan eskalasinya semakin meningkat, perlambatan ekonomi di banyak negara di dunia, serta gejolak geopolitik yang masih banyak terjadi.
Perlambatan ekonomi global yang diperkirakan terjadi secara luas, terutama pada perekonomian negara maju, disebabkan oleh dinamika perdagangan dunia akhir-akhir ini dan beberapa isu struktural seperti penurunan produktivitas dan penuaan populasi.
Pertumbuhan ekonomi global di tahun 2020 diperkirakan akan bertumpu pada pertumbuhan ekonomi beberapa negara berkembang, ditopang oleh prospek pertumbuhan yang tetap solid di India, Indonesia, dan Vietnam.
Pada kelompok negara ASEAN, Indonesia menjadi salah satu negara yang akan mendukung pertumbuhan ASEAN-5 di tahun 2020. ASEAN diprediksi menjadi kawasan yang dapat mengambil keuntungan di tengah peningkatan tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Kendati demikian kata Sri Mulyani, negara ASEAN pengekspor komoditas seperti Malaysia dan Indonesia, perlu terus berhati-hati pada dinamika harga komoditas. Tentunya, Pemerintah akan jeli mengambil peluang demi menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Kuncinya kata dia, Indonesia harus berupaya meningkatkan daya saing nasional sebab daya saing nasional sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, yang merupakan modal penting memasuki era ekonomi berbasis iptek, serta kualitas institusi dan regulasi.
“Dengan modal sosial, ekonomi, dan sumber daya manusia, Indonesia memiliki peluang untuk menjadi negara maju dan unggul ke depan,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post