ASIATODAY.ID, JAKARTA – Asia dan Eropa mulai bersaing sebagai pusat populasi orang super kaya atau atau Ultra High Net Worth Individuals (UHNWIs) terbesar di dunia.
Berdasarkan The Wealth Report Knight Frank, di tingkat global saat ini, jumlah UHNWIs atau individu dengan jumlah kekayaan sangat tinggi di dunia, meningkat 9,3 persen pada 2021. Sebanyak 51,000 orang melihat adanya peningkatan nilai aset lebih dari USD30 juta.
“Hal ini menunjukkan peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan hasil survei pada 2020 dimana angka pertumbuhan hanya tercatat 2,4 persen,” kata Head of Research Knight Frank Asia Pacific Christine Li, Kamis (10/3/2022).
“Untuk wilayah Asia Pasifik, jumlah populasi HNWI dan UHNWI tumbuh lebih cepat yaitu masing-masing sebesar 8,8 persen dan 7,5 persen,” jelasnya.
Christine mengungkapkan, jika dilihat dalam 10 tahun dari 2016 hingga 2026, jumlah populasi UHNWIs akan meningkat lebih dari dua kali lipat yaitu dari 348,355 menjadi 783,671 di dunia pada tahun 2026.
“Asia diprediksi akan mendekati Eropa yang menduduki posisi kedua sebagai pusat populasi orang kaya terbesar di dunia. Dalam kurun waktu tersebut, Selandia Baru juga diprediksi sebagai negara yang akan memiliki angka pertumbuhan populasi UHNWIs tertinggi di dunia, sebesar 270 persen dimana posisi selanjutnya ditempati oleh Singapura sebesar 268 persen atau lebih dari 6,000 orang,” paparnya.
Bagaimana Indonesia?
Menurut Christine, jumlah populasi orang super kaya Indonesia akan tumbuh 63 persen dalam 5 tahun ke depan.
Berdasarkan The Wealth Report untuk wilayah Asia Pasifik, pertumbuhan jumlah populasi UHNWIs di Indonesia pada 2021 (yoy) sebesar 1 persen, meskipun masih berada dalam situasi pandemi dan pemulihan ekonomi berkala.
Christine menjelaskan, meskipun masih tertinggal dengan beberapa negara tetangga, Indonesia masih lebih baik jika dibandingkan dengan Malaysia dan Vietnam yang justru tercatat mengalami penurunan jumlah populasi UHNWIs sebesar -0,4 persen dan -1 persen di 2021.
“Berdasarkan Wealth Sizing Model yang disusun oleh Knight Frank, jumlah populasi UHNWIs di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 1 persen (yoy) di 2021,” jelasnya.
Sementara itu, untuk jumlah populasi HNWI atau individu dengan jumlah kekayaan mencapai USD1 juta ke atas justru menurun hingga 5 persen (yoy), dari sejumlah 86,651 menjadi 82,012.
Dalam lima tahun ke depan, pertumbuhan populasi kekayaan di Indonesia diprediksi masih akan sangat positif.
Berdasarkan dari Wealth Sizing Model yang disusun oleh Knight Frank, Indonesia diharapkan akan memiliki angka pertumbuhan jumlah populasi UHNWI sebesar 63 persen, lalu sebesar 29 persen untuk jumlah populasi UHNWI dan juga sebesar 38 persen untuk jumlah populasi miliarder.
“Angka tersebut bahkan lebih besar dari rata-rata angka pertumbuhan HNWI di dunia yaitu sebesar 52,3 persen, yang menempatkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan kekayaan ketiga tercepat di Asia Tenggara,” jelas Christine. (ATN)
Discussion about this post