ASIATODAY.ID, NEW DELHI – Indonesia dan India menandatangani 3 perjanjian strategis.
Perjanjian itu ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi dan Menlu India S.Jaishankar, terkait pelaksanaan Pertemuan Komisi Bersama (JCM).
Ketiga perjanjian tersebut diantaranya; Persetujuan Pembebasan Visa Bagi Pemegang Paspor Diplomatik dan Paspor Dinas, Memorandum Saling Pengertian antara BNN Indonesia dan Biro Pengawasan Narkotika India, yang ditandatangani secara sirkuler pada 17 Juni 2022 serta Memorandum Saling Pengertian antara Politeknis Perkebunan LPP Yogyakarta dan National Sugar Institute India, yang telah ditandatangani secara sirkuler juga pada 14 Juni lalu.
Sebelum pelaksanaan JCM, Menlu Retno pada Kamis 16 Juni 2022 juga hadir dalam pertemuan Khusus Menlu ASEAN-India. Pertemuan Khusus ini dilakukan untuk mempertingati 30 tahun hubungan ASEAN-India.
Tahun 2022 ini dianggap oleh India sebagai tahun persahabatan ASEAN-India. Dalam pertemuan Menlu ASEAN-India Menlu Retno menyampaikan empat hal:
Pertama, membangun bersama rantai pasokan makanan yang berkelanjutan dan tangguh untuk ketahanan pangan atau Food Security.
“India dan ASEAN dapat bekerja sama dalam bidang penguatan kapasitas produksi pengembangan teknologi pertanian dan peningkatan infrastruktur pertanian,” ujarnya.
Kedua, penguatan ketahanan kesehatan dikawasan.
“Sebagai ‘apotek dunia’ India dapat bekerja sama dengan ASEAN membangun ketahanan kesehatan yang lebih kuat di Kawasan,” jelasnya.
Ketiga, membangun arsitektur kawasan Indo-Pasifik yang inklusif dan saling menguntungkan dan saling percaya.
“ASEAN dan India harus bekerja sama untuk menciptakan stabilitas dan perdamaian di Kawasan,” imbuhnya.
Keempat, pentingnya toleransi moderasi dan kerja sama interfaith dialogue.
“Kerja sama ini penting dilakukan jika kita ingin mendekatkan masyarakat kita yang memang sangat beragam,” tegasnya.
India merupakan salah satu mitra terpenting Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia – India capai USD 21 milyar tahun 2021 naik 33 persen, dibanding tahun 2020. Investasi India di tahun 2021 capai USD 107.2 juta dari 1.298 proyek naik 187 persen dibanding 2020.
Sementara, di sela-sela Pertemuan Khusus Menlu ASEAN – India, menlu juga telah melakukan pertemuan bilateral dengan Vietnam, membahas antara lain mengenai perkembangan negosiasi perbatasan EEZ Indonesia dan Vietnam serta rencana kunjungan Menlu Viet Nam dan Perdana Menteri Vietnam ke Indonesia.
Terkait G20
Pada kesempatan itu, Menlu Retno dan S.Jaishankar juga membahas isu G20. India merupakan bagian dari troika G20. Tahun depan India akan menjadi Ketua G20.
“Kita sepakat bahwa ditengah situasi yang penuh tantangan ini maka tanggungjawab G20 sebagai katalisator pemulihan ekonomi menjadi lebih penting dan diharapkan dunia,” ungkap Menlu Retno Marsudi, Jumat (17/6/2022).
“Saya sampaikan terima kasih atas dukungan kuat India terhadap presidensi Indonesia. Menlu India telah sampaikan konfirmasi akan hadir dalam pertemuan Menlu G20 di Bali bulan depan,” jelas Menlu Retno.
Di bidang perdagangan, Indonesia dan India menyambut baik kenaikan perdagangan di tahun 2021 sebesar 33 persen. Untuk lebih meningkatkan perdagangan, Indonesia telah mengusulkan Preferential Trade Agreement ke India.
“Di bidang investasi, kita juga lihat kenaikan sebesar 187 persen ditahun 2021 dan kita sampaikan sambut baik investasi India di Indonesia,” ujar Menlu.
Di bidang energi, kedua menlu bahas secara seimbang baik kerja sama minyak dan gas serta Kerja sama di bidang energi baru terbarukan.
Di bidang food security, baik Retno dan Jaishankar memiliki kekhawatiran yang sama mengenai terganggungnya rantai pasok pangan yang dihadapi hampir seluruh negara dunia saat ini.
India sendiri merupakan salah satu pengimpor terbesar CPO Indonesia dan Indonesia juga mengimpor gandum dari India.
Di bidang kesehatan, Indonesia dan sepakat tingkatkan di bidang produksi obat-obatan dan alat Kesehatan termasuk pengembangan joint venture.
“Kita sambut baik rencana kunjungan Pharmexcill ke Indonesia yang akan menjajagi investasi di bidang vaksin dan bahan baku obat,” sebut Menlu.
Indonesia dan India juga melakukan kerja sama menyeluruh dalam bidang pertahanan. Di bidang pertahanan proses ratifikasi Defence Cooperation Agreement, sedang berjalan saat ini.
Menlu juga tekankan mengenai harapan Indonesia agar sinergi antara berbagai konsep Indo-Pasifik dapat dilakukan. Tentunya ini akan digiring pada kerjasama yang konkret.
“India sangat mendukung ASEAN Outlook on Indo-Pacific (AOIP) dan siap untuk tingkatkan kerja sama,” tandasnya. (ATN)
Discussion about this post