ASIATODAY.ID, LIVERPOOL – Klub sepak bola Inggris, Liverpool, turut bersimpati atas tragedi sepak bola di Indonesia menyusul kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai pertandingan Arema FC yang menjamu Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Pesan simpati tersebut disampaikan Liverpool melalui akun Twitter mereka, Minggu (2/10/2022).
“Kami sangat sedih mendengar kejadian di Stadion Kanjuruhan, Malang, Indonesia. Pikiran semua orang di Liverpool Football Club bersama semua yang terkena dampak saat ini,” demikian tertulis dalam akun resmi Liverpool yang ditulis dalam bahasa Inggris.
Sebagaimana diketahui sedikitnya 174 orang tewas terinjak-injak pada pertandingan sepak bola Indonesia yang dikenal dengan tragedi Kanjuruhan dan menjadi salah satu bencana stadion terburuk di dunia.
Peristiwa ini terjadi usai tuan rumah Arema FC menyerah 2-3 kepada rival bebuyutan mereka Persebaya Surabaya dalam pertandingan Liga 1, Sabtu (1/10) malam. Ini adalah kekalahan kandang perdana yang dialami Arema dari Persebaya dalam 23 tahun.
Polisi menembakkan gas air mata setelah pendukung tuan rumah yang kecewa menyerbu lapangan. Saat kepanikan menyebar, ribuan orang melonjak menuju pintu keluar stadion Kanjuruhan, di mana banyak yang mati lemas.
Federasi sepak bola dunia (FIFA) sudah menagih laporan khusus kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 153 orang pada laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebut pihaknya sudah memberikan laporan kepada FIFA terkait tragedi Stadion Kanjuruhan usai pertandingan kedua tim tersebut. PSSI kini masih melakukan investigasi untuk mengusut insiden itu.
“Sudah ada komunikasi dengan FIFA dan FIFA sudah minta laporannya,” kata Yunus saat jumpa pers di Stadion Madya Senayan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (2/10/2022).
PSSI juga bermohon dan berharap tragedi Kanjuruhan tidak membuat FIFA memberikan sanksi berat dan membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada 2023 mendatang.
Tentunya tragedi ini menimbulkan kekhawatiran dibatalkannya penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Pasalnya, FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia sangat menjunjung tinggi keselamatan para pelaku dan penonton olahraga ini.
Maka dari itu pihak PSSI bakal bergerak cepat agar Indonesia tetap bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
“Kita selalu membangun komunikasi dengan FIFA. Tentu kita berharap ini tidak menjadi rujukan dan landasan bagi FIFA dalam mengambil keputusan-keputusan yang tidak baik dan tidak menguntungkan bagi Indonesia,” tutur Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, dalam jumpa pers di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Minggu (2/10/2022).
Ia menyatakan PSSI tetap bakal terus berkomunikasi dan menyampaikan laporan kepada FIFA. Tragedi ini bukan kasus perkelahian antarsuporter atau kerusuhan yang saling bertikai.
“Jadi pada kasus ini korban lebih kepada tertumpuknya penonton dalam sebuah pintu. Terjadi kerumunan yang bahkan sampai desak-desakan, sampai ada yang terinjak dan jatuh hingga akhirnya meninggal dunia,” ungkap Yunus. (ATN)
Discussion about this post