ASIATODAY.ID, JAKARTA – Utusan Amerika Serikat (AS) untuk iklim, John Kerry mendesak China untuk mempercepat tindakan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Desakan itu disampaikan pada Minggu (20/11/2022).
Kerry dan utusan iklim China, Xie Zhenhua bertemu selama KTT PBB COP27 di resor Laut Merah Sharm el-Sheikh, Mesir.
Presiden AS Joe Biden dan pemimpin China, Xi Jinping telah sepakat dalam KTT G20 di Indonesia pada pekan lalu untuk melanjutkan kolaborasi dalam memerangi perubahan iklim.
Meski begitu, Beijing sebelumnya menangguhkan pembicaraan dengan AS pada Agustus 2022, karena marah atas kunjungan Ketua DPR AS, Nancy Pelosi ke Taiwan.
Kerja sama antara negara adidaya menjadi kunci dalam perang untuk melawan pemanasan global dan telah menghasilkan terobosan di konferensi iklim PBB sebelumnya, terutama Perjanjian Paris 2015 yang bersejarah.
“Krisis iklim pada dasarnya merupakan masalah global, bukan bilateral. Amerika Serikat dan China harus bisa mempercepat kemajuan bersama, tidak hanya untuk kepentingan kita, tapi untuk generasi mendatang,” kata Kerry, seperti dilansir dari CNA, Senin (21/11/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa semua negara memiliki kepentingan dan berharap China bisa memenuhi tanggung jawabnya.
“Semua negara memiliki kepentingan dalam pilihan yang dibuat China dalam dekade kritis ini. Kita semua berharap China akan memenuhi tanggung jawab globalnya,” lanjutnya.
Xie menggambarkan pembicaraannya dengan Kerry sebagai sesuatu yang terbuka, ramah, positif dan secara keseluruhan sangat konstruktif.
“Kami telah sepakat bahwa setelah COP ini kami akan melanjutkan pembicaraan formal, termasuk pertemuan tatap muka,” katanya.
Meski begitu, dia juga menyoroti perbedaan dengan negara-negara Barat dan menolak status China dianggap sebagai negara berkembang, karena sekarang menjadi ekonomi terbesar kedua di dunia.
Menurutnya, berdasarkan ketentuan perjanjian iklim PBB tahun 1992, negara-negara maju seharusnya membantu negara-negara berkembang secara finansial dalam transisi energi mereka dan upaya untuk membangun ketahanan terhadap dampak iklim. (ATN)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post