ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah dan dunia usaha Uni Emirat Arab menggelontorkan investasi di Indonesia mencapai US$9 miliar atau senilai Rp125,5 triliun pada pekan depan, Rabu (24/7/2019). Komitmen investasi ini disampaikan disela pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Mohammed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan.
Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, setidaknya ada tiga komitmen investasi yang akan ditandatangani pada pertemuan pekan depan.
Pertama, kerja sama diproyek pembangunan fasilitas pengolahan minyak atau kilang proyek revitalisasi (Refinery Development Master Plan/RDMP) Balikpapan di Kalimantan Timur. RDMP Balikpapan tersebut merupakan satu dari enam megaproyek kilang yang tengah dibangun oleh PT Pertamina (Persero).
Kedua, kerja sama di sektor pengembangan industri petrokimia dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Ketiga, kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia Maspion di Surabaya, Jawa Timur.
“Ketiganya itu pasti ditandatangani, namun pemerintah Indonesia juga menawarkan sektor lain,” terang Jonan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/7/2019).
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menambahkan penawaran investasi kepada Abu Dhabi merupakan bukti nyata bahwa pemerintah serius mengatasi masalah minimnya gairah investasi di Indonesia. Selain Abu Dhabi, pemerintah juga menawarkan berbagai proyek ke semua negara.
Pemerintah Indonesia sebenarnya menyiapkan banyak proyek infrastruktur dan industri untuk disodorkan kepada Abu Dhabi, namun Jokowi meminta proyek yang disodorkan harus yang paling siap dan menarik seperti Sei Mangkei, Danau Toba dan Mandalika. “Semuanya kami siapkan, ada 21 proyek nilainya US$9 miliar, nanti pihak Abu Dhabi akan milih yang mana,” tandasnya. (Lis/AT)
,’;\;\’\’
Discussion about this post