• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Aktivitas Tambang Rusak Situs Warisan Aborigin, CEO Rio Tinto Mundur

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
September 11, 2020
in Budaya
2 min read
0
Aktivitas Tambang Rusak Situs Warisan Aborigin, CEO Rio Tinto Mundur

Tambang Rio Tinto di Australia. Dok

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kerusakan situs warisan Aborigin kuno di Australia akibat aktivitas pertambangan biji besi yang dioperasikan PT Rio Tinto membuat petinggi perusahaan harus bertanggung jawab.

CEO Jean-Sébastien Jacques dan dua pejabat tinggi Rio Tinto mengundurkan diri dari jabatannya pada Jumat (11/9/2020).

Chairman Rio Tinto Simon Thompson menyatakan bahwa Jacques mengundurkan diri bersama dengan Kepala Divisi Inti Bijih Besi perusahaan Chris Salisbury dan Kepala bidang hubungan Simone Niven.

RelatedPosts

Fosil Dinosaurus Terbesar Ditemukan di Argentina

Paviliun Indonesia Hadir di Nansha Bird Park, Guangzhou

Tradisi Pantun Indonesia Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda

Indonesia Tampilkan Mahabharata Ballet Secara Virtual ke Seluruh Dunia

Semarak 65 Tahun Persahabatan Indonesia dan Vietnam

“Apa yang terjadi di Juukan salah dan kami bertekad untuk memastikan bahwa penghancuran situs warisan yang memiliki signifikansi arkeologi dan budaya yang luar biasa tidak pernah terjadi lagi pada operasi Rio Tinto,” kata Thompson dalam keterangan resmi yang dikutip dari AFP, Jumat (11/9).

Kendati demikian, Jacques masih akan menjabat hingga penggantinya ditemukan atau sampai 31 Maret tahun depan. Sementara, kedua petinggi perusahaan akan melepas jabatan pada 31 Desember mendatang.

Sebagai informasi, perusahaan meledakkan gua berusia 46 ribu tahun di Jurang Juukan di wilayah Pilbara, Australia Barat pada 24 Mei dan menghancurkan salah satu peninggalan bersejarah yang ditempati oleh penduduk asli Australia.

Rio Tinto awalnya memberikan pembelaan atas peledakannya di Jurang Juukan sebagaimana disahkan berdasarkan perjanjian 2013 dengan pemerintah negara bagian.

Namun, protes yang dilayangkan para pemimpin Aborigin membuat perusahaan pada akhirnya mengeluarkan pernyataan maaf. Pasalnya, penduduk asli tak menerima pemberitahuan tentang rencana peledakan itu.

Pentingnya budaya Ngarai Juukan dikonfirmasi oleh penggalian arkeologi yang dilakukan di salah satu gua, setahun setelah Rio Tinto mendapat persetujuan untuk melakukan peledakan di daerah tersebut.

Penggalian itu menemukan contoh alat tulang tertua yang diketahui di Australia. Alat berbentuk tulang kanguru berasal dari era 28 ribu tahun lalu yang diasah  dan ikat pinggang rambut anyaman yang terkait dengan pengujian DNA dengan penduduk asli yang masih tinggal di daerah tersebut.

Pemerintah negara bagian Australia Barat saat ini sedang meninjau undang-undang yang mengatur operasi penambangan di dekat situs warisan adat. (ATN)

Tags: AboriginAustraliaRio Tinto
Previous Post

ASEAN AIPA Kembali Gagal Hasilkan Resolusi untuk Rohingya

Next Post

AS Bersama ASEAN Soroti Agresifitas China di Laut China Selatan

Related Posts

Australia Bendung Pengaruh China di Kampus
News

Australia Perketat Impor dari Xinjiang, Terkait Dugaan Perbudakan Etnis Uighur

January 16, 2021
Hubungan Memburuk, China Larang Warganya ke Australia
News

Australia Desak China Buka Akses Tim WHO Investigasi Asal Usul Covid-19

January 7, 2021
Australia Segera Buka Kembali Opera House Sydney
News

Australia Segera Buka Kembali Opera House Sydney

January 2, 2021
Hubungan Memburuk, China Larang Warganya ke Australia
News

Gerakan Boikot Produk China Menggelinding di Australia

December 11, 2020
Diplomat China Sebar Informasi Palsu, Selandia Baru Dukung Sikap Australia
News

Diplomat China Sebar Informasi Palsu, Selandia Baru Dukung Sikap Australia

December 1, 2020
Australia Gabung AS Kembangkan Rudal Hipersonik
News

Australia Gabung AS Kembangkan Rudal Hipersonik

December 1, 2020
Next Post
AS Bersama ASEAN Soroti Agresifitas China di Laut China Selatan

AS Bersama ASEAN Soroti Agresifitas China di Laut China Selatan

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • ILEGAL FISHING: 2 Kapal Malaysia Ditangkap di Selat Malaka
  • Hadang Kapal Induk AS, China akan Gelar Latihan Militer di Laut China Selatan  
  • Xi Jinping Ajak Dunia Bangun Kerjasama Multilateral dan Tinggalkan Arogansi
  • Indonesia Galang Kolaborasi Global Atasi Perubahan Iklim
  • Kapal Induk AS Show Force di Laut China Selatan, Tantang Pasukan Pengawas China
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.