ASIATODAY.ID, TOKYO – Kondisi mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe kritis dan tidak sadarkan diri setelah ditembak dengan senjata api (senpi) oleh orang tak dikenal, Jumat (8/7/2022).
“Abe tidak bereaksi setelah tampaknya ditembak di bagian dada saat acara politik di kota barat Nara, Jepang pada Jumat,” kata penyiar nasional NHK dan laporan media lokal.
Kantor berita NHK menyatakan Abe yang 67 tahun tampaknya terluka di dada. Seorang pria telah ditangkap di tempat kejadian.
Tersangka tampaknya seorang pria muda atau setengah baya.
Jepang adalah negara dengan beberapa undang-undang senjata paling ketat di antara ekonomi terkemuka dan penembakan jarang terjadi.
Yen menguat dengan Treasuries AS setelah berita itu tersiar, karena investor secara refleks mencari tempat berlindung.
Mata uang Jepang diperdagangkan 0,4% lebih tinggi di sekitar 135,50 per dolar pada siang hari waktu Tokyo. Nikkei 225 berjangka menghapus kenaikan setelah berita jatuhnya Abe.
Rekor Abe sebagai perdana menteri sebelum dia mengundurkan diri pada tahun 2020 membawa stabilitas ke Jepang setelah pintu putar enam pemerintahan, termasuk tugas sebelumnya olehnya.
Abe membantu Jepang keluar dari siklus deflasi, menghadapi pemerintahan Trump yang mempertanyakan satu-satunya aliansi militer negara itu.
Dia bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan mitra dagang terbesarnya Tiongkok, yang paling bermusuhan dalam beberapa dekade ketika dia menjabat.
Abe mungkin paling dikenal karena rencananya untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang yang lesu melalui pelonggaran moneter dan reformasi peraturan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang akhirnya diberi label “Abenomics.”
Shinzo Abe telah dipandang sebagai pemimpin mantap yang memiliki kekuatan konsolidasi selama rekornya berjalan dan mampu mengatasi skandal.
Hal itu termasuk skandal yang terungkap pada tahun 2017 atas alokasi lahan pemerintah yang dipertanyakan untuk sekolah yang diberikan kepada rekanan Abe dan istrinya Akie. (ATN)
Discussion about this post