ASIATODAY.ID, JAKARTA – Wabah virus corona kini telah menjalar di seluruh dunia.
Hingga Selasa (10/3/2020), tingkat kematian akibat serangan wabah ini telah menyentuh angka 4.009 jiwa dan 114 ribu telah terinfeksi sebagaimana dilansir www.worldometers.info.
Kematian tertinggi terjadi di Italia dimana jumlah korban jiwa di negeri itu bertambah 97 orang, sehingga total kematian mencapai 3463 orang.
Tambahan jumlah korban jiwa yang signifikan juga terjadi di Iran sebanyak 43 jiwa. Adapun China, yang tetap mencatat total angka kematian terbesar, hanya menambah 1 korban jiwa dengan total korban mencapai 3.120 jiwa.
Dengan demikian, hingga Selasa, Italia berada di tempat kedua negara dengan total korban jiwa terbanyak setelah China. Posisi Italia diikuti Iran dengan sebanyak 237 jiwa, Korea Selatan sebanyak 53 jiwa, dan Prancis serta Spanyol yang masing-masing mencatat total 30 orang.
Di seluruh dunia, jumlah korban jiwa mencapai 4.009 orang hingga sejak kasus virus mematikan ini pertama kali mengemuka di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019.
Secara jumlah kasus, China tetap mencatat angka terbesar dengan 80.703 kasus, namun peningkatan jumlah kasus terbesar terdapat di Italia dengan 1.492 kasus dan menjadikan total kasus infeksi mencapai 7.375 di negara tersebut. Virus ini juga telah meluas ke 102 negara lainnya di dunia.
Menyusul China dan Italia berturut-turut adalah Korea Selatan dengan 7.313 kasus dan Iran yang mencatat 6.566 kasus.
Di Indonesia, pemerintah mengumumkan adanya 13 pasien baru, setelah sebelumnya diumumkan 6 pasien positif Corona, sehingga total pasien di Indonesia mencapai 19 orang.
Dari total 114.285 kasus virus corona di seluruh dunia, 62.841 pasien dinyatakan berhasil sembuh. Sebanyak 47.435 orang masih terinfeksi, dengan 6.088 di antaranya dalam kondisi serius atau kritis.
Di Amerika Serikat, Presiden Donald Trump mengatakan pemerintahannya akan membahas kemungkinan pemotongan pajak penghasilan dengan Senat AS. Trump mengatakan mereka akan mencari “bantuan yang sangat besar” bagi ekonomi yang telah terdampak oleh wabah Covid-19.
Trump yang berbicara di konferensi pers Gedung Putih juga juga mengatakan bahwa dia berencana untuk mengumumkan kebijakan “yang sangat dramatis” untuk mendukung ekonomi pada konferensi pers pada Selasa (10/3).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan adanya ancaman “sangat nyata” bahwa wabah virus corona baru akan menjadi pandemi meski WHO menekankan bahwa virus tersebut masih dapat dikendalikan.
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan hal itu setelah infeksi corona global melewati angka 100.000 hingga hari ini.
“Ancaman pandemi virus corona menjadi sangat nyata,” ujarnya seperti dilaporkan CNA, Selasa (10/3/2020).
Tedros menekankan bahwa bila masih disebut pandemi, maka virus itu masih dapat ditahan dan dikendalikan.
“Itu akan menjadi pandemi pertama dalam sejarah yang bisa dikendalikan,” katanya.
Dia menyebut bahwa situasinya sangat bervariasi di 100 negara yang memiliki kasus terdaftar sejauh ini, dengan 93 persen dari semua kasus berada di hanya empat negara.
“Apakah itu pandemi atau tidak, aturan mainnya sama: jangan pernah menyerah,” katanya. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post