• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Indonesia dan Inggris Bentuk UKICIS, Konsorsium Riset dan Inovasi

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
February 27, 2021
in News
2 min read
0
Indonesia dan Inggris Bentuk UKICIS, Konsorsium Riset dan Inovasi

Indonesia dan Inggris Bentuk UKICIS, Konsorsium Riset dan Inovasi. Dok KBRI London

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
62 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Indonesia dan Inggris sepakat membentuk konsorsium riset dan inovasi melalui penandatanganan kesepakatan pembentukan UK-Indonesia Consortium for Interdisciplinary Sciences (UKICIS) atau Konsorsium RI-Inggris untuk Lintas Disiplin Ilmu Pengetahuan.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) RI, Bambang Brodjonegoro dan Menteri urusan Asia Kemlu Inggris Nigel Adams MP menyaksikan penandatanganan kesepakatan yang dilaksanakan secara virtual pada Kamis (25/2/2021).

Pimpinan dari 6 universitas pendiri UKICIS dari Inggris dan Indonesia yang melakukan penandatangan secara virtual adalah Prof. Christine Ennew (Rektor University of Warwick, Inggris), Prof. Reini Wirahadikusumah (Rektor ITB), Prof. Richard Dashwood (Wakil Rektor Coventry University, Inggris), Prof. Arif Satria (Rektor, Universitas IPB), Prof. Dame Jessica Corner, Wakil Rektor, University of Nottingham, Inggris) dan Prof. Panut Mulyono (Rektor UGM).

RelatedPosts

Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta

Joe Biden dan Yoshihide Suga Sepakat Perkuat Aliansi Hentikan Agresifitas China

KPK: Suap Jadi Modus Utama Korupsi di Indonesia

Forum GAVI-COVAX: Indonesia Tolak Politisasi Vaksin

Gawat, Utang Indonesia Membengkak Hingga Rp6.169 Triliun di Februari

Menteri Bambang mengungkapkan, UKICIS merupakan terobosan baru kerja sama riset dan inovasi RI-UK yang didorong oleh para diaspora Indonesia. Kerja sama ini diharapkan terus mendorong MoU Riset dan Inovasi RI-Inggris dan upaya memajukan program Prioritas Riset Nasional Indonesia.

Ditegaskan bahwa pada Januari 2021 yang lalu, melalui Forum Discussion Group, UKICIS, Kemenristek dan KBRI London telah merancang dukungan para diaspora Indonesia di Inggris bagi Prioritas Riset Nasional di bidang kendaraan listrik, energi terbarukan, kecerdasan artifisial dan science diplomacy.

Duta Besar RI London Desra Percaya menyampaikan, pendirian UKICIS merupakan wujud dukungan para diaspora Indonesia di Inggris dalam diplomasi dan turut berkontribusi bagi bangsa, khususnya di bidang riset.

“Kerja sama yang tertuang dalam kesepakatan meliputi sumbangsih pengetahuan dari para ilmuwan bagi tantangan yang dihadapi masyarakat kedua negara, penguatan engagement dengan masyarakat melalui pendidikan, ekonomi dan sosial budaya, saling tukar kemajuan dalam ilmu pengetahuan antar kedua negara, dan meningkatkan impak riset bagi masyarakat,” ujarnya dikutip Sabtu (27/2/2021).

Menteri Nigel Adams MP dan UK Chief International Envoy Prof. Carole Mundell pada kesempatan tersebut sepakat menggunakan momentum pembentukan UKICIS untuk lebih mempererat kerja sama riset dan inovasi demi kemajuan bersama dan mengatasi berbagai tantangan ke depan, termasuk pandemi Covid-19.

Duta Besar Inggris di Jakarta Owen Jenkins juga hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan sambutan mengenai berbagai perkembangan kemajuan kerja sama riset dan inovasi RI-UK.

Koordinator UKICIS, Dr. Bagus Muljadi menyampaikan laporan kemajuan bahwa UKICIS dibentuk melalui upaya bersama oleh universitas terkemuka di Indonesia dan Inggris yang dimotori oleh diaspora ilmuwan Indonesia di Inggris.

“Diaspora Indonesia memiliki peran penting dalam memperkuat kerja sama bilateral RI-Inggris khususnya melalui science diplomacy,” ujarnya.

UKICIS merupakan wujud softpower diaspora dan diharapkan mendorong pertukaran pengetahuan antara kedua negara, potensinya perlu ditumbuhkan untuk turut berkontribusi terhadap tantangan di tanah air, termasuk dalam mencapai ketahanan Kesehatan.

Untuk itulah, acara penandatanganan kesekapatan pembentukan UKICIS dilanjutkan dengan dengan diskusi para pakar mengenai upaya penguatan ketahanan kesehatan global.

Diskusi membahas pentingnya kesadaran public mengenai mutasi dan varian baru Covid-19, penguatan kebijakan track and trace untuk mencegah penyebaran varian baru dan efikasi vaccine booster melawan varian baru.

Para pakar yang hadir adalah Prof. Ali Ghufron Mukti (Presdir BPJS / Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19), Prof. Dame Jessica Corner (Wakil Rektor bidang riset dan pertukaran ilmu, University of Nottingham), Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si (Ketua Tim Pengembangan GeNose, UGM), Prof. Lawrence Young (pakar Molecular Oncology , University of Warwick) dan dimoderatori Ines I Atmosukarto, Ph.D (Australian National University).  (AT Network)

Tags: Kerjasama Indonesia-InggrisUKICIS
Previous Post

Indonesia, Destinasi Investasi Terbaik di Asia Bagi Investor Eropa

Next Post

China Kecam Belanda Usai Dituduh Lakukan Genosida atas Uighur

Related Posts

Inggris Sampaikan Belasungkawa Pada Korban Banjir di NTT
News

Inggris Sampaikan Belasungkawa Pada Korban Banjir di NTT

April 8, 2021
Selain Vaksin, Indonesia-Inggris Sepakat Perluas Kerja Sama Berbagai Bidang
News

Indonesia dan Inggris Sepakat Perkuat Kerjasama Kesehatan, Perdagangan dan Pertahanan

April 7, 2021
Menhan RI dan Inggris Bahas Kerjasama Pertahanan dan Stabilitas Indo Pasifik
News

Menhan RI dan Inggris Bahas Kerjasama Pertahanan dan Stabilitas Indo Pasifik

March 26, 2021
Tim Indonesia Dicoret dari All England 2021, BWF Jadi Sorotan
News

Kontroversi All England Dikhawatirkan Ganggu Relasi Diplomatik Indonesia-Inggris

March 19, 2021
Atasi Perubahan Iklim, Inggris Investasi Rp3 Triliun untuk Konservasi Hutan Global
Sains & Lingkungan

Atasi Perubahan Iklim, Inggris Investasi Rp3 Triliun untuk Konservasi Hutan Global

March 17, 2021
Imbas Covid-19, Ekonomi Jakarta Rontok 40 Persen
Energi Hijau

Tekan Emisi Karbon, Inggris Dukung Penerapan Kendaraan Listrik di Jakarta

March 10, 2021
Next Post
ASPI: China Hancurkan 8.500 Masjid dan Situs Keagamaan di Xinjiang

China Kecam Belanda Usai Dituduh Lakukan Genosida atas Uighur

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Kota-kota di Asia Kini Paling Mahal di Dunia
  • Demi Masa Depan Bumi, AS dan China Bersatu Atasi Perubahan Iklim
  • Denmark Buka Kunjungan Wisatawan Global Mulai Bulan Depan
  • Panglima Militer Myanmar Siap Hadiri KTT ASEAN di Jakarta
  • Indonesia Berambisi Jadi Lumbung Pangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.