ASIATODAY.ID, JAKARTA – Negara G20 mulai merumuskan kesepakatan untuk menunda pembayaran utang bagi negara-negara berpenghasilan rendah.
Kesepakatan itu akan memberlakukan moratorium pembayaran utang untuk setidaknya enam hingga sembilan bulan, dengan kemungkinan hingga 2021.
Langkah itu akan menjadi bagian dari rencana untuk membantu negara-negara yang tengah bergulat dengan pandemi coronavirus dan mencegah krisis utang pasar negara berkembang.
“Apa yang segera diperlukan adalah memberi orang-orang ini ruang sehingga mereka tidak perlu khawatir tentang arus kas dan pembayaran utang ke negara lain, dan mereka dapat menggunakan uang itu untuk kebutuhan mendesak mereka,” kata pejabat G20 yang dikutip oleh Financial Times.
Rencana finalisasi kesepakatan ini akan dilakukan pada rapat menteri keuangan G20 minggu ini.
Sementara itu, Paus Francis menyerukan solidaritas global untuk memerangi krisis coronavirus dalam pesan Paskah yang dibacakan di Basilika Santo Petrus tanpa dihadiri jemaat ditengah penguncian (lockdown) yang dilakukan Italia.
“Ini bukan waktu untuk ketidakpedulian. Karena seluruh dunia menderita dan perlu dipersatukan,” kata Paus dalam pesan yang disiarkan secara online seperti dikutip BBC, Senin (13/4/2020).
Paus mengingatkan bahwa Uni Eropa berisiko ambruk, namun mendesak negara-negara itu melakukan penghapusan utang untuk negara-negara miskin.
Paus menyampaikan pesan bahwa “Paskah kesepian” tahun ini harus memberi harapan. Karena itu dia mendesak para pemimpin politik untuk bekerja “demi kebaikan bersama”, untuk membantu sesama melalui krisis hingga akhirnya melanjutkan kehidupan normal mereka.
“Ini bukan waktu untuk mementingkan diri sendiri karena tantangan yang kita hadapi dimiliki oleh semua orang,” kata Paus dalam sebuah pesan yang didominasi oleh efek dari wabah yang telah menewaskan lebih dari 109.000 orang di seluruh dunia.
“Ketidakpedulian, egoisme, perpecahan, dan kelupaan bukanlah kata-kata yang ingin kita dengar saat ini. Kami ingin melarang kata-kata ini selamanya,” tambahnya.
Tanpa menyebutkan negara mana pun, Paus Francis juga menyerukan pelonggaran sanksi internasional. Dia kemudian memuji dokter, perawat, dan pekerja lain yang menjalankan layanan penting.
CNA melaporkan kematian akibat wabah Covid-19 di Italia naik 431 kemarin. Angka itu turun dari 619 sehari sebelumnya, dan jumlah kasus baru melambat menjadi 4.092 dari sebelumnya 4.694.
Sedangkan total korban tewas sejak wabah itu terungkap pada 21 Februari naik menjadi 19.899 orang. Angka itu menurut Badan Perlindungan Sipil Italia merupakan yang tertinggi kedua di dunia setelah Amerika Serikat. (ATN)
Discussion about this post