• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Pengusaha Australia Andrew Forrest Minat Investasi Energi Hijau di Kalimantan 

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 31, 2020
in Energi Hijau
2 min read
0
Pengusaha Australia Andrew Forrest Minat Investasi Energi Hijau di Kalimantan  
2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pengusaha ternama asal Australia, Andrew Forrest dikabarkan berminat berinvestasi di sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di Indonesia. Rencananya, Forrest akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan.

Forrest disebut berencana membangun PLTA berkapasitas hingga 10.000 MW di seluruh wilayah Kalimantan.

Forrest sendiri telah bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

RelatedPosts

Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya

Gagas SSTC Energi Terbarukan, RI Galang Afganistan, Madagaskar, Nepal dan Jerman

Indonesia Mulai Garap Optimal Energi Panas Bumi

Indonesia-Denmark Luncurkan Katalog Teknologi Baru Sektor Ketenagalistrikan

Indonesia Targetkan Porsi Gas Bumi Capai 22 Persen pada 2025

Setelah melakukan pertemuan di kantor  Kemenko Maritim dan Investasi, Bahlil menjelaskan, perusahaan Forrest ingin berinvestasi di sektor Energi Hijau (green energy) dan pembangkit listrik di beberapa wilayah di Indonesia dan salah satunya yang diminati di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara).

“Dari Australia, grup punya Andrew Forrest, mereka mau investasi di sektor green energy dan power plant di beberapa wilayah di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah Kalimantan Utara,” jelas Bahlil di kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta Pusat, Kamis (30/01/2020).

Menurut Bahlil, Forrest sudah menyampaikan minatnya. Setelah ini perusahaan Forrest akan ke lapangan untuk survei.

“Kalau mereka melihat feasible, tentu prosesnya akan lanjut. Prinsipnya kita welcome selama mereka memenuhi ketentuan undang-undang dan menguntungkan kedua belah pihak,” imbuhnya .

Pihak Forrest bersama BKPM sendiri belum membicarakan nilai investasi yang akan ditanamkan. Perusahaan itu terlebih dahulu akan melakukan studi kelayakan di beberapa tempat untuk melihat potensi sebelum membicarakan nilai investasi.

Bahlil juga mengatakan bahwa pihak Forrest juga belum menyampaikan permintaan-permintaan spesifik seperti misalnya insentif pajak.

Kendati demikian, Bahlil menekankan bahwa BKPM akan terus mengawal niatan investasi dari perusahaan tersebut.

Sementara itu, Luhut mengatakan, Forrest sebelumnya sudah menyampaikan minatnya investasi di sektor energi terbarukan saat mereka bertemu di Davos, Swiss. Awalnya dia berniat untuk membangun PLTA berkapasitas 2.000 MW, tapi ternyata kini dia tertarik untuk membangun 10.000 MW di seluruh Kalimantan.

“Awalnya saya ketemu dia di Davos. Mau investasi. Tadinya mau 2.000 MW hydropower. Sekarang dia bilang saya mau 10.000 MW. Jadi seluruh Kalimantan dia ambil,” jelasnya.

Menurut Luhut, investasi yang dibutuhkan untuk membangun PLTA 10.000 MW di Kalimantan bisa mencapai USD2,5 miliar atau setara Rp 34 triliun. Itu pun hanya tahap pertama, sebab Forrest berniat untuk membangun industri hijau (green industry) di Kalimantan.

“Nanti dia akan bikin green industry, produk green. Dia visioner. Sekarang kita lagi proses semua dengan Pak Bahlil supaya terintegrasi seluruhnya. Mereka meninjau ke lapangan mungkin awal bulan depan atau awal Maret. Sekarang kita siapkan semua masalah administrasinya,” paparnya.

Luhut mengatakan Forrest memang fokus pada pengembangan green industry. Bahkan Forrest juga dikabarkan berniat untuk memindahkan industri besinya dari Australia ke Indonesia.

Saat ini pihak Forrest tengah melakukan feasibility study (FS). Diperkirakan awal atau pertengahan tahun depan bisa dimulai groundbreaking pembangunan PLTA. (ATN)

,’;\;\’\’
Tags: Andrew ForrestAsia BusinessAsia EnergyEnergi Baru TerbarukanEnergi HijauGreen BusinessGreen EnergyKerjasama Indonesia-Australia
Previous Post

Indonesia Moratorium Impor Pangan dari China

Next Post

Indonesia-Pakistan Bahas Kerja Sama Angkatan Laut 

Related Posts

UNCTAD: Perdagangan Global Mulai Recovery, Namun Belum Merata
Business

Cetak Rekor Baru, Ekspor China Melejit 150 Persen

March 7, 2021
Ekspor Dibawah Vietnam, Indonesia Pacu Industri Budidaya Lobster
Business

Indonesia Berambisi Kuasai 50 Persen Pasar Lobster Internasional

March 7, 2021
Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya
Energi Hijau

Indika Energy Kolaborasi Fourth Partner Energy Kembangkan Energi Surya

March 6, 2021
Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang
Business

Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang

March 5, 2021
Gagas SSTC Energi Terbarukan, RI Galang Afganistan, Madagaskar, Nepal dan Jerman
Energi Hijau

Gagas SSTC Energi Terbarukan, RI Galang Afganistan, Madagaskar, Nepal dan Jerman

March 5, 2021
Investasi Perhotelan di Asia Capai Rp63,9 Triliun
Business

Efek Covid-19, Lebih Seribu Perusahaan di Jepang Bangkrut

March 4, 2021
Next Post
Indonesia-Pakistan Bahas Kerja Sama Angkatan Laut 

Indonesia-Pakistan Bahas Kerja Sama Angkatan Laut 

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Militer Myanmar Ingin Merapat ke AS dan Lepas dari Cengkraman China
  • Google Donasikan USD25 Juta untuk Pemberdayaan Perempuan di Dunia
  • MotoGP 2021 Segera Bergulir, Sirkuit Mandalika-Indonesia Masih Cadangan
  • Produk Sawit Indonesia Kini Bebas Masuk ke Swiss
  • Dunia Kutuk Arogansi Aparat Myanmar, Rakyat Sipil Dibantai Seperti Unggas
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.