ASIATODAY.ID, JAKARTA – Angka kematian akibat wabah coronavirus (Covid-19) di Amerika Serikat (AS) melonjak tajam dan kini menjadi yang tertinggi di dunia.
Pada Sabtu (11/4/2020), angka kematian di negeri Paman Sam mencapai 20.223 kasus, menurut catatan situs penyedia data pandemi virus corona worldometers.info.
Ironisnya, ditengah kondisi tersebut, Presiden AS Donald Trump berencana melonggarkan pembatasan dan akan membuka kembali ekonomi AS yang melambat selama krisis akibat covid-19.
Pada Jumat (10/4) waktu setempat, Trump menyatakan ini adalah keputusan yang besar dan sulit.
Sementara itu, Italia kini melaporkan angka kematian tertinggi kedua di dunia dengan jumlah 19.468 kasus, sedangkan Spanyol setelahnya dengan jumlah 16.535 kasus.
Populasi masyarakat di AS terhitung sebanyak lima kali lipat dibandingkan jumlah populasi Italia, dan mendekati tujuh kali lipat dibandingkan Spanyol.
Para pakar kesehatan masyarakat telah memperingatkan bahwa kasus kematian yang terjadi di AS dapat melonjak hingga 200.000 kasus pada musim panas jika perintah berdiam di dalam rumah dicabut setelah 30 hari diberlakukan.
Perintah tersebut mulai diterapkan beberapa pekan belakangan ini di 42 dari 50 negara bagian di AS, dan bagaimana pun memberikan dampak ekonomi yang tidak ringan. Sejumlah pakar ekonomi memperkirakan 20 juta orang kehilangan pekerjaannya per akhir bulan ini.
Secara global, kini virus corona telah menjangkiti lebih dari 1,7 juta orang dengan hampir 108 ribu kasus berujung pada kematian. (ATN)
Discussion about this post