ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bank Dunia (World Bank) dan Internasional Monetary Fund (IMF) mengingatkan Presiden Jokowi agar mewaspadai ancaman resesi ekonomi global di tahun 2020 mendatang. Pasalnya, ekonomi kedepan akan lebih sulit dan diproyeksi akan mengarah ke resesi.
“Bank Dunia dan IMF meminta kita agar hati-hati, karena tahun depan akan lebih sulit karena menuju resesi. Saya ingatkan pertumbuhan dunia yang melambat juga bisa berdampak ke semua negara. Artinya ada tantangan eksternal yang kita hadapi,” ujar Jokowi Rabu (13/11/2019).
Menurut Jokowi, untuk mengantisipasi agar perlambatan ekonomi global nanti tidak berimbas di Indonesia, maka iklim investasi dan fundamental ekonomi di dalam negeri harus dibenahi.
“Pembenahan itu tentu tidak bisa hanya dilakukan oleh satu atau dua pihak saja, tapi harus semua pemangku kepentingan,” imbuhnya.
Jokowi menegaskan, jika ada investor yang datang ke Indonesia, harus dilayani secepatnya.
“Kalau ada investasi datang ke sebuah daerah, bukan urusannya gubernur, bupati, walikota saja. Itu juga urusan keamanan, proses perizinan, semua harus berikan dukungan, Polri, TNI sehingga investasi itu muncul ke daerah dan bisa terealisasi,” jelasnya.
Jokowi lantas menyinggung 33 perusahaan China yang merelokasi usahanya akibat imbas perang dagang antara China dan Amerika.
Anehnya kata Jokowi, dari 33 perusahaan tersebut tidak ada satu pun yang melirik Indonesia untuk dijadikan tempat pelarian investasi. Mereka justru lebih memilih Vietnam, India, Malaysia dan Thailand.
Padahal kata Jokowi, Indonesia tidak kurang apapun dan memiliki banyak sumber menarik bagi investor, seperti SDM dan sumber daya alam yang melimpah.
“Tapi ini kok pindahnya ke negara lain, ini tanda tanya. Kita harus koreksi karena masalahnya di perizinan yang ruwet termasuk di pusat dan daerah. Ini pekerjaan besar yang harus dibereskan,” tandasnya. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post