ASIATODAY.ID, BEIJING – Setelah sekian lama terlibat ketegangan akibat perang dagang, Amerika Serikat dan Tiongkok akhirnya mencapai kesepakatan perdagangan fase pertama.
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan kesepakatan tersebut bermanfaat bagi Tiongkok dan Amerika Serikat. Tentu ada harapan agar kesepakatan komprehensif juga bisa segera disepakati demi kepentingan bersama.
“Perjanjian ekonomi dan perdagangan fase pertama yang dicapai antara AS dan Tiongkok adalah hal yang baik untuk AS, Tiongkok, dan seluruh dunia. Baik pasar AS dan Tiongkok serta dunia telah merespons dengan sangat positif hal ini,” kata Xi Jinping, seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (21/12/2019).
“AS bersedia untuk menjaga komunikasi yang erat dengan Tiongkok dan berusaha untuk menandatangani dan mengimplementasikannya sesegera mungkin,” tambah Xi Jinping.
Jinping mengakui telah melakukan panggilan telepon pada Jumat waktu setempat dengan Presiden Donald Trump mengenai perjanjian perdagangan. Sedangkan Trump sebelumnya mengatakan mereka memiliki pembicaraan yang sangat baik lantaran Tiongkok telah memulai pembelian besar-besaran produk pertanian AS dan penandatanganan kesepakatan formal sedang diatur.
Meski demikian, laporan dari kantor berita Tiongkok, Xinhua, tidak menyebutkan secara rinci kesepakatan perdagangan fase satu itu. Adapun kedua negara mengumumkan pada pekan lalu bahwa mereka telah menyetujui teks perjanjian yang mencakup beberapa keringanan tarif dan peningkatan pembelian produk pertanian.
Di sisi lain, Xi menyatakan keprihatinan serius atas keterlibatan AS di Taiwan, Hong Kong, Xinjiang, dan Tibet baru-baru ini, dengan mengatakan praktik-praktik ini mengganggu urusan dalam negeri Tiongkok, merusak kepentingan Tiongkok, dan tidak kondusif untuk saling percaya serta bekerja sama.
Oktober lalu, Gedung Putih memasukkan daftar hitam perusahaan Tiongkok karena diduga melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas muslim di Xinjiang. Trump juga baru-baru ini menandatangani dua aturan yang mendukung para pemrotes Hong Kong menjadi legal meskipun Beijing keberatan.
Terlepas dari itu, Xi mengaku bersedia untuk terus berhubungan dengan Presiden AS Donald Trump untuk bertukar pandangan tentang hubungan bilateral dan masalah internasional, serta bersama-sama memajukan hubungan Tiongkok-AS berdasarkan koordinasi, kerja sama, dan stabilitas. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post