ASIATODAY.ID, BEIJING – Presiden China Xi Jinping memastikan negaranya mampu meminimalkan dampak wabah virus corona (Covid-19) yang menyebabkan hampir 1.500 orang meninggal dunia. Ia juga menegaskan, China akan bertahan, bahkan untuk membangun perkembangan ekonomi mereka.
“Kami akan dapat meminimalkan dampak wabah, mempertahankan momentum pembangunan ekonomi China, dan berusaha untuk mencapai tujuan pembangunan tahun ini,” ujar Xi kepada Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, dilansir dari CNA, Jumat (14/2/2020).
Menurut Xi, pemerintah China terus mengambil langkah-langkah tegas untuk mengekang penyebaran virus. Beijing juga terus melihat terobosan baru sebagai metode pengobatan.
Sementara itu, pembuat kebijakan China telah menerapkan serangkaian langkah untuk mendukung ekonomi mereka yang terpukul oleh wabah virus corona Covid-19. Pertumbuhan ekonomi China diperkirakan akan menurun di kuartal pertama.
Awal bulan ini, Duta Besar China untuk Indonesia Xiao Qian mengatakan virus corona pasti akan berdampak pada perekonomian di negaranya. Namun, dampaknya hanya bersifat jangka pendek.
Ia mengatakan pertumbuhan ekonomi China relatif tangguh di tengah dinamika yang mereka hadapi. Selain itu, Dubes Xiao juga menambahkan jika China tetap memiliki potensi pasar yang besar.
Wuhan Perketat Karantina Warga
Sementara itu, Otoritas kota Wuhan memperketat karantina dan melarang warganya keluar dari daerahnya, kecuali bagi warga yang mencari perawatan medis, bekerja untuk memerangi wabah virus corona atau menjaga layanan vital tetap berjalan.
Otoritas Wuhan dalam pernyataan resmi telah menyampaikan pemberitahuan mengenai pengetatan karantina untuk menghentikan penyebaran virus corona (Covid-19).
Di bawah aturan baru, sebagian besar penduduk Wuhan akan diizinkan meninggalkan kompleks perumahan hanya untuk perawatan medis. Kota-kota lain yang memberlakukan karantina telah memungkinkan orang pergi setiap beberapa hari sekali untuk membeli makanan. Belum jelas dari pernyataan tersebut bagaimana penduduk Wuhan bisa mendapatkan makanan atau persediaan lainnya.
Aturan baru tersebut juga menyebutkan bahwa beberapa lingkungan akan dibarikade untuk mencegah orang masuk atau keluar, dan non-penduduk tidak akan bisa memasuki lingkungan yang bukan milik mereka.
Provinsi Hubei, di mana kota Wuhan berada, melaporkan 2.420 kasus baru pada Sabtu (15/2/2020). Jumlah ini turun tajam dibandingkan sehari sebelumnya yang mencatat 4.823 tambahan kasus baru.
Adapun jumlah kematian di Hubei meningkat menjadi 1.457 orang dengan penambahan 139 kematian baru.
Sedangkan Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) melaporkan 2.641 kasus baru virus corona di China. Secara total kasus terkonfirmasi positif menjadi 66.492 orang. Sejauh ini, infeksi virus tersebut telah menyebabkan kematian total sebanyak 1.523 orang. (ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post