ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koperasi dan UKM hari ini melepas ekspor sebanyak 27 ton ikan beku ke China. Aktivitas ekspor tersebut menjadi awal kegiatan ekonomi di tengah pandemi covid-19.
“Ini sebuah kolaborasi yang strategis untuk mendorong ekspor UMKM,” kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki usai pelepasan Ekspor Hasil UKM Nelayan di Slin Komira, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (13/6/2020).
Teten mengatakan pemerintah kini tengah menggenjot ekspor produk UMKM dengan target sebesar 14 persen tahun ini. Tujuan ekspor ke China harus dimanfaatkan agar roda perekonomian Indonesia dapat bergerak saat memasuki kenormalan baru.
“Saat ini sedang kita genjot karena kemarin ada pandemi covid-19 sehingga tertunda dulu. Ini suatu kick off yang bagus di tengah covid-19. Kita sudah bisa mulai mengkonsolidasi hasil nelayan, sektor perikanan 96 persen hasil dari UMKM. Kita punya potensi ikan yang begitu besar. Sehingga ekspor kita hari ini ke China sudah tepat. China marketnya begitu besar,” jelas Teten.
Menurutnya, empat sektor ekspor yang tidak berhenti di tengah pandemi, antara lain ekspor ikan beku, arang batok kelapa, rempah-rempah dan buah segar. Sayangnya, Indonesia baru 5 persen, yang sudah memiliki hubungan kerja sama dengan usaha besar.
“Saya kira itu melibatkan banyak UMKM. Kita ingin kerjasama terus untuk mendorong UMKM semakin banyak dan terus tumbuh. Ini penting sekali kerjasama ini. Ekspor penting memanfaatkan orang-orang Indonesia yang ada di banyak negara, baik dengan online maupun menjadi agen,” tandasnya.
Ekspor ikan kali ini dilakukan oleh PT Anugerah Tangkas Transportindo (ATT) Grup melalui Andalan Ekspor Indonesia (AeXI) Hub bersama rumah perubahan. (ATN)
Discussion about this post