ASIATODAY.ID, MANILA – Perubahan iklim global yang menciptakan Topan Goni, menerjang Filipina dengan kecepatan putaran angin hingga 225 kilometer per jam.
Badan Cuaca Nasional Filipina melaporkan, topan Goni menghantam pulau Catanduanes pada Minggu (1/11/2020), pukul 04.50 waktu setempat.
Sejak saat itu, Badai Goni bergerak melintasi pulau utama Luzon tempat ibu kota Filipina, Manila. Hampir satu juta orang telah dievakuasi dari rumah mereka menjelang kedatangan Goni.
Dalam buletin cuaca Philippine Atmospheric, Geophysical and Astronomical Services Adminstration (Pagasa), dijelaskan bahwa Goni dapat memicu banjir bandang, tanah longsor, dan bencana alam lainnya.
Pagasa memperkirakan bencana alam akibat Goni dapat terjadi di beberapa area di Luzon, Visayas, dan juga Mindanao.
“Dalam 12 jam ke depan, angin kencang dan hujan deras dengan intensitas tinggi akan terjadi,” kata Pagasa, dilansir dari BBC.
Topan Goni bergerak ke arah barat dengan kecepatan 25 km/jam, dan diperkirakan bergerak melewati Manila selatan menuju Laut China Selatan pada petang ini.
Goni, dikenal dengan Rolly di Filipina adalah badai terkuat yang menghantam Filipina sejak Topan Haiyan menewaskan lebih dari 6.000 orang di negara tersebut pada 2013.
Kali ini, persiapan menghadapi badai dipersulit kemunculan pandemi Covid-19, yang sudah menginfeksi 380.739 orang dengan 7.221 kematian.
“Kami sedang kesulitan menghadapi Covid-19, dan sekarang muncul bencana lainnya,” kata Senator Christopher Go, ajudan senior Presiden Rodrigo Duterte, dalam sebuah konferensi pers virtual.
Kepala Pertahanan Sipil Ricardo Jalad mengatakan, “hampir satu juta” orang di area Bicol, Luzon, telah mengungsi menjelang kedatangan Goni.
Sekitar 1.000 pasien Covid-19 di Manila dan provinsi Bulacan saat ini ditempatkan di beberapa tenda isolasi. Jalad mengatakan, mereka semua mungkin nanti akan dipindahkan ke hotel atau rumah sakit.
Fllipina biasanya dilanda sekitar 20 badai dan topan pada setiap tahunnya. Pekan kemarin, sekitar 22 orang tewas saat Topan Molave melanda kawasan yang saat ini sedang diterjang Goni. (ATN)
Discussion about this post