ASIATODAY.ID, JAKARTA – Tiga cagar biosfer Indonesia baru saja ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia atau UNESCO Biosphere Reserves. Ketiga cagar biosfer tersebut masing-masing Karimunjawa, Bunaken dan Merapi Merbabu.
Pemerintah Indonesia pun telah menyampaikan komitmennya dalam melanjutkan upaya pelestarian 3 cagar biosfer tersebut.
Duta Besar/Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO Surya Rosa Putra mengungkapkan, bagi Indonesia, penetapan cagar biosfer tidak hanya bertujuan untuk melindungi dan melestarikan lingkungan hidup, tetapi juga untuk memberi manfaat sosial-ekonomi pada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan tersebut.
“Menjadi bagian dari World Network of Biosphere Reserve (WNBR) membuka peluang Indonesia untuk menjalin kerja sama ilmiah dan sekaligus kerja sama sosio-ekonomi dengan sesama negara anggota UNESCO yang lain,” jelas dia dikutip dari keterangan tertulis Minggu (1/11/2020).
Diapun mengajak anggota council untuk datang melihat secara langsung keunikan setiap cagar biosfer dalam menopang pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Sementara itu, Y. Purwanto, Direktur Eksekutif Komite MAB Indonesia, mengungkapkan bahwa konsep cagar biosfer itu sendiri telah digagas oleh UNESCO sejak tahun 1971.
Tujuannya adalah mengelola suatu kawasan yang bertujuan untuk melakukan harmonisasi antara kebutuhan konservasi keanekaragaman hayati, sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Dengan penetapan 3 cagar biosfer ini, saat ini, Indonesia telah memiliki total 19 UNESCO Biosphere Reserves yang tergabung dalam World Network of Biosphere Reserve (WNBR). (ATN)
Discussion about this post