ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pendapatan sebesar Rp99,94 triliun hingga akhir September 2020. Realisasi tersebut turun 2,62 persen dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp102,63 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dimonitor Kamis (5/11/2020), kontribusi terbesar disumbang oleh segmen data, internet, dan jasa teknologi informatika. Pendapatan konsolidasi sebelum penyesuaian dari segmen ini tercatat sebesar Rp56,45 triliun, naik 36,88 persen secara year on year dari sebelumnya Rp41,24 triliun. Kemudian disusul pendapatan dari Indihome sebesar Rp16,11 triliun. Segmen bisnis layanan internet broadband dan televisi berlangganan ini tumbuh 16,48 persen dari sebelumnya hanya menyumbang Rp13,76 triliun.
Kemudian pendapatan interkoneksi juga mengalami kenaikan yakni sebesar 26,49 persen, dari yang semula Rp4,76 triliun menjadi Rp6,03 triliun dan pendapatan lain-lain naik 16,48 persen dari Rp3,02 triliun menjadi Rp3,52 triliun.
Sebaliknya, ada dua segmen yang memberatkan kinerja Telkom yakni pendapatan telepon yang anjlok 28,76 persen dari semula Rp21,25 triliun menjadi Rp15,13 triliun dan pendapatan jaringan yang turun 20 persen menjadi Rp1,07 triliun dari sebelumnya Rp1,34 triliun.
Dengan kondisi ini, laba usaha perseroan juga turut menyusut 1,32 persen. Per 30 September 2020, laba usaha TLKM mencapai Rp33,01 triliun dari sebelumnya Rp33,45 triliun.
Namun laba yang dapat diatribusikan pada entitas pemilik perseroan masih tumbuh tipis menjadi Rp16,67 triliun dari sebelumnya Rp16,45 triliun atau naik 1,34 persen.
Dari pos kewajiban, total liabilitas emiten telekomunikasi pelat merah ini tercatat Rp115,33 triliun, meningkat 8,77 persen dari liabilitas periode yang sama tahun lalu sebesar Rp103,95 triliun.
Total liabilitas tersebut terdiri atas liabilitas jangka pendek Rp63,48 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp51,84 triliun. Sementara total ekuitas perseroan tercatat Rp117,88 triliun, naik 0,54 persen dari sebelumnya Rp117,25 triliun.
Kemudian, penurunan juga terlihat pada pos aset. Per 30 September 2020, aset TLKM tercatat sebesar Rp221,20 triliun, menyusut 5,43 persen dari posisi akhir tahun lalu yang sebesar Rp233,21 triliun. (ATN)
Discussion about this post