ASIATODAY.ID, JAKARTA – Badan PBB untuk Urusan Anak UNICEF, akan mendistribusikan sekitar 2 miliar vaksin Covid-19 ke negara-negara berkembang pada tahun depan.
Direktur Divisi Pasokan UNICEF, Etleva Kadilli mengatakan, pihaknya sedang bekerja sama dengan lebih dari 350 maskapai penerbangan dan perusahaan angkutan untuk mengirimkan vaksin dan 1 miliar jarum suntik ke negara-negara miskin seperti Burundi, Afghanistan, dan Yaman sebagai bagian dari Covax, rencana alokasi vaksin Covid-19 global dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
“Kolaborasi yang tak ternilai ini akan berjalan jauh untuk memastikan kapasitas transportasi yang cukup tersedia untuk operasi bersejarah dan raksasa ini,” jelas Etleva Kadilli, direktur Divisi Pasokan Unicef dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (24/11/2020).
COVAX dipimpin bersama oleh kelompok vaksin Gavi, WHO dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi yang bertujuan untuk mencegah pemerintah menimbun vaksin Covid-19 dan fokus pada vaksinasi pertama yang paling berisiko di setiap negara.
Pada KTT G-20 akhir pekan ini, para pemimpin dari 20 negara ekonomi terbesar dunia berjanji untuk memastikan distribusi yang adil dari vaksin, obat-obatan serta tes Covid-19 sehingga negara-negara miskin tidak tersisih.
Bahkan sebelum pandemi melanda, akses ke vaksin tidak seimbang dengan sekitar 20 juta bayi diperkirakan tidak menerima vaksin yang dapat menyelamatkan mereka dari penyakit serius, kematian, kecacatan dan kesehatan yang buruk, menurut WHO.
“Kami membutuhkan bantuan saat kami bersiap untuk mengirimkan dosis vaksin Covid-19, jarum suntik dan lebih banyak peralatan pelindung pribadi untuk melindungi pekerja garis depan di seluruh dunia,” jelas Kadilli.
Peran UNICEF dengan COVAX berasal dari statusnya sebagai pembeli vaksin tunggal terbesar di dunia. UNICEF akan memperoleh lebih dari 2 miliar dosis vaksin setiap tahun untuk imunisasi rutin dan tanggapan wabah di hampir 100 negara.
Pembuat obat dan pusat penelitian di seluruh dunia juga tengah berlomba untuk mengembangkan vaksin Covid-19 dengan uji coba global besar-besaran terhadap beberapa kandidat yang melibatkan puluhan ribu peserta. (ATN)
Discussion about this post