ASIATODAY.ID, JAKARTA – Pasar obligasi Indonesia tercatat sebagai salah satu yang terbaik di wilayah emerging market dan Asia Timur.
Asian Development Bank (ADB) mencatat, hingga akhir September 2020 pertumbuhan pasar obligasi Indonesia secara kuartalan berada diangka 9,9 persen dengan total penerbitan mencapai USD264,8 miliar atau yang tertinggi kedua di wilayah emerging market dan Asia Timur.
Pasar obligasi lokal merupakan surat utang yang diterbitkan dengan denominasi mata uang negara tersebut. Sementara itu, negara-negara emerging market dan Asia Timur meliputi China, Hong Kong, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Kenaikan ini utamanya ditopang oleh lonjakan penerbitan surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia guna mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari dampak pandemi Covid-19.
Sementara itu, pada akhir kuartal III/2020 total penerbitan obligasi pemerintah Indonesia tumbuh 10,9 persen atau USD235,2 miliar. Pertumbuhan obligasi pemerintah Indonesia secara keseluruhan mencapai 25,8 persen.
Obligasi korporasi di Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan 2,6 persen secara kuartalan setelah terkoreksi 3 persen pada periode sebelumnya. Total kepemilikan obligasi korporasi mencapai USD29,6 miliar.
Untuk obligasi terbitan Pemerintah Indonesia mendominasi pasar surat utang domestik dengan cakupan 88 persen hingga akhir Juni 2020 dari total USD251,5 miliar atau Rp3.585,2 triliun. Dari jumlah tersebut 81,9 persen diantaranya merupakan obligasi konvensional sementara sisanya adalah sukuk negara. 12 persen dari obligasi berdenominasi rupiah diterbitkan oleh korporasi di Indonesia, atau sebesar Rp429,7 triliun hingga Juni 2020.
Dilain pihak, kebijakan moneter yang akomodatif juga berdampak positif bagi pasar obligasi lokal di emerging market dan Asia Timur. Sentimen ini juga berdampak pada penguatan nilai mata uang dan pasar saham pada awal November.
Menurut Kepala Ekonom ADB Yasuyuki Sawada, pihaknya melihat perbaikan sentimen dalam investasi global. Namun, hal ini juga dibarengi dengan ketidakpastian outlook ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Pasar obligasi lokal di kawasan ini dapat membantu pembiayaan yang inklusif dalam upaya pemulihan ekonomi setelah pandemi,” jelas dia dalam laporan tersebut. (ATN)
Discussion about this post