ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Amerika Serikat (AS) menghentikan hubungan kebudayaan dengan China.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan telah mengakhiri lima program pertukaran budaya dengan China. Keputusan itu diambil setelah memberlakukan pembatasan baru terhadap warga China yang mencari visa untuk memasuki negara itu.
Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan, lima program yang sepenuhnya didanai dan dioperasikan oleh pemerintah China itu berakhir karena mereka adalah “alat propaganda soft power” yang terselubung. Langkah tersebut dilakukan hanya dua hari setelah aturan baru yang ketat yang membatasi visa bagi anggota Partai Komunis China (PKC) berlaku.
“Hari ini, Departemen Luar Negeri menghentikan lima program, yang disamarkan sebagai ‘pertukaran budaya’, dengan Republik Rakyat China (RRC),” kata Pompeo dalam pernyataan.
“Mereka menyediakan akses yang dikuras dengan hati-hati oleh pejabat Partai Komunis China, bukan kepada orang China yang tidak menikmati kebebasan berbicara dan berkumpul,” sambungnya.
“Amerika Serikat menyambut baik program budaya timbal balik dan adil dengan pejabat RRC dan rakyat China, tetapi program satu arah seperti ini tidak saling menguntungkan,” tegasnya seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (5/12/2020).
Program yang akan berakhir termasuk Program Persahabatan AS-China, Program Pertukaran Kepemimpinan AS-China, Program Pertukaran Transpacific AS-China, Program Pendidikan dan Kebudayaan Hong Kong, dan Program Perjalanan Pendidikan China bagi Pembuat Kebijakan.
Program tersebut beroperasi di bawah ketetapan Mutual Educational and Cultural Exchange Act (MECEA) atau Undang-Undang Pendidikan dan Pertukaran Budaya Bersama yang memungkinkan pekerja federal mendanai perjalanan mereka dengan uang dari pemerintah asing.
Melansir Reuters, undang-undang tersebut ditandatangani pada tahun 1961 oleh Presiden John F. Kennedy dan bertujuan untuk meningkatkan pertukaran akademik dan budaya dengan negara-negara asing.
Sementara Pompeo memilih lima program sebagai operasi “propaganda” terselubung oleh pemerintah China, dia mengatakan bahwa program lain di bawah naungan MECEA akan tetap utuh karena mereka saling menguntungkan.
“Sementara program lain yang didanai di bawah naungan MECEA saling menguntungkan, lima program tersebut sepenuhnya didanai dan dioperasikan oleh pemerintah (China) sebagai alat propaganda soft power,” kata pernyataan itu.
Sebelumnya, AS telah melakukan pembatasan visa terhadap lebih dari 90 juta warga China yang menjadi anggota Partai Komunis China (PKC). Pembatasan segera berlaku dan dimaksudkan untuk membatasi visa perjalanan AS yang diperoleh oleh anggota PKC, bersama dengan anggota keluarga dekat mereka, menjadi satu bulan. (ATN)
Discussion about this post