ASIATODAY.ID, JAKARTA – Otoritas Arab Saudi mengatakan bahwa sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menjadi tempat yang paling steril dan bebas dari Covid-19.
Pasalnya, hingga kini tidak ada satupun di antara jamaah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang tercatat terinfeksi virus mematikan itu.
Sheikh Abdulrahman Al-Sudais, kepala Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengatakan, hal ini dapat diwujudkan dengan tindakan pencegahan dini yang telah dilakukan dan ditingkatkan seiring dengan berlanjutnya krisis kesehatan.
Sheikh Abdulrahman Al-Sudais mengungkapkan hal itu saat berbicara dalam seminar tentang keberhasilan Kerajaan dalam upaya untuk mengelola Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah selama pandemi. Sesi ini merupakan bagian dari Forum Ilmiah ke-20 untuk Riset Haji, Umrah, dan Kunjungan.
Ia juga mengungkapkan layanan yang telah diberikan untuk mengurangi risiko kesehatan di masjid, situs suci Islam, serta upaya arahan, ilmiah, informasi, teknis, sosial dan sukarela, yang ditingkatkan oleh kepresidenan.
“Hal ini membuat dua masjid suci itu menjadi tempat yang paling sehat dan sesuai untuk pengendalian infeksi di dunia,” katanya dilansir dari Arab News, Sabtu (6/2/2021).
Dia menambahkan bahwa setiap orang harus terus mematuhi semua tindakan pencegahan, dan mengabaikan rumor yang tidak berdasar.
Sementara itu, Menteri Haji dan Umrah Mohammed Saleh Benten mengatakan bahwa berkat upaya bersama dari lembaga pemerintah dan swasta, Arab Saudi telah mampu mengatasi pandemi dengan baik, dan telah “mengerahkan semua energi dan kemampuannya untuk mengabdi kepada Islam, Muslim dan semua orang yang ingin datang ke Kerajaan. “
Sejak awal pandemi, katanya, kementerian telah memfasilitasi umrah untuk lebih dari 100.000 jemaah haji di Madinah dan lebih dari 600.000 di Makkah, meskipun terjadi krisis kesehatan dan penutupan sementara kedua masjid.
Kementerian Haji dan Umrah juga mengembangkan rencana eksekutif untuk memungkinkan haji tahunan berlangsung tahun lalu dalam skala terbatas.
“Kami berharap untuk tidak melihat kerumunan acak yang biasa terjadi pada tahun-tahun sebelumnya di situs suci,” kata Benten.
Dikatakan, tahun ini akan ada standar khusus yang ditetapkan untuk layanan bagi jamaah haji di Makkah dan Madinah, apakah mereka melakukan ritual umrah atau haji.
Sementara itu, para imam di masjid-masjid di berbagai wilayah di Kerajaan mengatakan mereka akan menggunakan khotbah Jumat ini untuk menyoroti perlunya semua orang mematuhi tindakan pencegahan dan protokol kesehatan COVID-19, dan untuk memberikan pendidikan dan bimbingan tentang ancaman dan bahaya virus. (ATN)
Discussion about this post