ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk atau Indonesia Port Car Corporation (IPCC) melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan PT Glovis Indonesia International (Hyundai Glovis) dalam pelayanan penanganan kargo milik Hyundai.
Direktur Utama Indonesia Kendaraan Terminal Arif Isnawan menjelaskan, kerja sama ini merupakan tindak lanjut penjajakan yang tahun lalu. Dengan sinergi ini diharapkan perseroan dan Hyundai Glovis dapat diuntungkan.
“Kerja sama yang diraih pada awal tahun 2021 ini menjadi sinyal yang baik bagi perseroan ke depan, mengingat pasar kendaraan listrik yang sedang dijajaki Hyundai saat ini cukup besar dan menjadi daya tarik tersendiri,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (11/2/2021).
Adapun, layanan yang diberikan perseroan untuk Hyundai meliputi, stevedoring, cargodoring, hingga delivery. Layanan ini telah diberikan sejak Januari lalu untuk kendaraan Completely Built Unit (CBU) milik Hyundai di Internasional IPC Car Terminal.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Hyundai Glovis, Hong Seok Park mengatakan, dengan dukungan dari Hyundai Korea, pihaknya berencana melakukan produksi kendaraan di Indonesia, salah satunya yakni electronic vehicle (EV).
“Kami berharap sejumlah pengembangan yang Hyundai lakukan di Indonesia dapat bersinergi dengan pihak Indonesia Kendaraan terminal,” ujarnya.
Sepanjang 2020, kendaraan CBU milik Hyundai telah dilakukan penumpukan dengan jumlah mencapai 227 unit, yang terdiri atas 225 unit merupakan impor dan dua unit merupakan untuk keperluan ekspor.
Seiring dengan ekspektasi membaiknya perekonomian nasional pada tahun ini, Indonesia Kendaraan Terminal menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai 10% dan menekan rugi bersih hingga 60% atau berkisar Rp 45-48 miliar.
Untuk mendukung rencana tersebut, Investor Relations Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada memaparkan, strategi yang telah disiapkan oleh perseroan guna menopang kinerja keuangan. Mulai penjajakan kerja sama dengan para car maker untuk bongkar muat di pelabuhan milik Pelindo 2 tersebut hingga melanjutkan kerja sama dengan klien yang akan habis masa kontraknya tahun ini, seperti Toyota Motor Manufacture, Astra Motor, dan Astra Daihatsu.
“Ketiga perusahaan tersebut menjadi incaran penjajakan perseroan agar dapat memperpanjang kontrak minimal lima tahun ke depan. Mayoritas kendaraan dari beberapa perusahaan tersebut adalah kendaraan penumpang, seperti Yaris, Agya dan sejenisnya,” pungkasnya. (ATN)
Discussion about this post