ASIATODAY.ID, MANILA – Sebuah insiden kecelakaan pesawat militer jenis Hercules C-130 terjadi di Filipina Selatan, Minggu (4/7/2021).
Sedikitnya 29 orang dilaporkan tewas dan 50 orang lainnya terluka dan kini di rawat di rumah sakit.
“Pesawat jatuh ketika mencoba mendarat di Pulau Jolo, di provinsi Sulu pada hari Minggu,” kata Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana.
Sebelumnya, Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan kepada wartawan bahwa setidaknya 40 orang telah diselamatkan dari puing-puing C-130 yang terbakar.
“Responden ada di lokasi sekarang. Kami berdoa kami bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa. Sangat disayangkan. Pesawat kehilangan landasan pacu dan berusaha mendapatkan kembali tenaga tetapi gagal dan jatuh,” kata Sobejana.
Sobejana mengatakan pesawat itu telah membawa pasukan dari Cagayan de Oro di pulau selatan Mindanao. Pesawat “kehilangan landasan” ketika mencoba mendarat di Jolo.
“Pesawat mencoba untuk mengembalikan tenaga tetapi tidak berhasil,” katanya kepada media lokal, seraya menggambarkan kecelakaan itu sebagai “sangat disayangkan”.
Pesawat buatan Lockheed Hercules C-130 adalah salah satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang diserahkan ke Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini.
Al Jazeera yang melaporkan dari Manila menyatakan helikopter dikerahkan untuk mengangkut yang terluka ke rumah sakit terdekat. C-130 adalah salah satu pesawat yang baru diakuisisi oleh angkatan udara Filipina.
Daerah di mana kecelakaan itu terjadi adalah basis bagi salah satu pangkalan besar militer Filipina.
Pesawat C-130, kuda kerja angkatan udara, digunakan untuk mengangkut pasukan dan perbekalan. Pesawat itu juga sering dikerahkan untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana.
Gambar awal yang dirilis oleh militer menunjukkan bagian ekor pesawat kargo.
Bagian lain dari pesawat itu terbakar atau tercerai-berai di tempat terbuka yang dikelilingi pohon kelapa. Tentara dan penyelamat lainnya dengan tandu terlihat berlari ke dan dari lokasi kecelakaan yang diselimuti asap.
Seorang juru bicara militer, Kolonel Edgard Arevalo, mengatakan tidak ada indikasi serangan terhadap pesawat, tetapi penyelidikan kecelakaan belum dimulai dan upaya difokuskan pada penyelamatan dan perawatan.
Kecelakaan itu terjadi setelah satu helikopter Black Hawk jatuh bulan lalu selama penerbangan pelatihan malam hari, menewaskan 6 orang di dalamnya. Tiga pilot dan tiga penerbang tewas ketika heli S70-i jatuh di dekat tempat pelatihan Crow Valley di utara Manila, yang menyebabkan seluruh armada Black Hawk dilarang terbang. (ATN)
Discussion about this post