ASIATODAY.ID, WASHINGTON – Badai Tornado menerjang lima negara bagian Amerika Serikat (AS) sejak Jumat (10/12/2021) malam waktu setempat.
Akibat peristiwa ini, 79 orang dilaporkan tewas. Para korban tersebar di kelima negara bagian.
Wilayah paling terparah terjadi di Kentucky dimana korban tewas mencapai 70 orang.
Gubernur Kentucky, Andy Beshear, mengatakan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan bakal terus bertambah, bahkan bisa mencapai 100 ketika Sabtu berakhir.
Selain Kentucky, Arkansas juga termasuk negara bagian yang terkena dampak tornado.
Bob Blankenship, Wali Kota Monette, Arkansas, mengatakan bahwa 2 orang dilaporkan tewas di kota itu.
Informasi yang diterima Blankenship, satu orang lainnya juga tewas di kota dekat Monette.
Sementara itu, Badan Manajemen Darurat Tennessee mencatat 3 orang tewas akibat terjangan tornado selama semalam di negara bagian itu.
Di Illinois, setidaknya 2 orang tewas akibat sapuan tornado. Petugas juga masih kesulitan mencari sejumlah pekerja di satu gudang di Amazon. Sebagian bangunan itu sendiri sudah hancur.
Selain itu, satu warga perempuan berusia 84 tahun juga tewas akibat tornado di negara bagian Missouri.
Menurut perwakilan Manajemen Darurat St. Charles, Mary Enger, lansia itu sedang berada di rumah saat tornado menerjang.
Secara keseluruhan, Kentucky merupakan negara bagian yang terkena dampak tornado paling parah. Beshear mengatakan bahwa tornado amat parah, sampai-sampai beberapa bagian di kota-kota “hilang” tersapu.
“Ada separuh dari keseluruhan kota-kota di barat Kentucky hilang begitu saja. Sangat sulit dilihat,” ujar Beshear kepada CNN, Sabtu (11/12/2021).
Ia mengatakan, “Tornado ini bisa menyapu hingga 200 mil lebih. Semua yang dilewatinya hilang, seperti rumah, tempat bisnis, gedung pemerintah, semuanya hilang. Ada puing fasilitas industri di pohon-pohon. Situasi ini tak pernah terbayangkan.”
Akibat tornado ini, jalan-jalan di Kentucky hancur, sementara rumah dan bangunan lainnya ambruk. Ruas-ruas jalan juga terlihat retak.
Berdasarkan pantauan PowerOutage.com, listrik di sekitar 200 ribu rumah di Kentucky dan Tennessee juga padam akibat serangkaian tornado ini.
Beshear mengatakan bahwa jajarannya langsung meminta Gedung Putih untuk mendeklarasikan status darurat agar pemerintah pusat dapat mengerahkan segala sumber daya ke daerah-daerah terdampak tornado.
Darurat
Presiden Joe Biden telah mendeklarasikan status darurat di Kentucky, Amerika Serikat, akibat serangkaian badai tornado yang menewaskan setidaknya 70 orang hingga Sabtu (11/12).
“Hari ini, Presiden Joseph R. Biden, mendeklarasikan keadaan darurat di Kentucky dan memerintahkan bantuan federal untuk daerah itu dan upaya respons lokal karena kondisi darurat akibat badai, angin kencang, banjir, dan tornado mulai 10 Desember dan masih berlanjut,” demikian pernyataan di situs resmi Gedung Putih.
Gedung Putih menjelaskan bahwa dengan keputusan ini, Biden memerintahkan Kementerian Keamanan Dalam Negeri dan Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk mengoordinasikan segala upaya penanggulangan bencana.
“Secara spesifik, FEMA diizinkan untuk mengidentifikasi, memobilisasi, dan melakukan pengadaan peralatan juga sumber daya yang diperlukan guna meringankan dampak kedaruratan ini,” tulis Gedung Putih.
Pernyataan itu berlanjut, “Upaya perlindungan darurat termasuk bantuan langsung federal, akan dikucurkan 75 persen dari kas negara.”
Tak lama setelah Gedung Putih merilis pernyataan ini, Biden berpidato mengenai bencana tornado yang secara keseluruhan melanda lima negara bagian AS tersebut.
“Ini adalah tragedi. Kami belum mengetahui berapa banyak nyawa melayang dan seberapa parah kerusakan,” kata Biden, seperti dikutip AFP.
Sebelumnya, Biden juga sudah menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa yang jatuh akibat rentetan tornado sejak Jumat tersebut.
“Pagi ini, saya diberi tahu mengenai tornado di kawasan tengah AS. Kehilangan orang-orang kesayangan akibat badai seperti ini merupakan tragedi yang tak terbayangkan,” tulis Biden di Twitter.
Ia kemudian menuliskan, “Kami bekerja sama dengan para gubernur untuk memastikan mereka punya yang dibutuhkan, sementara proses pencarian warga selamat dan pendataan kerusakan terus berlanjut.” (ATN)
Discussion about this post