ASIATODAY.ID, JAKARTA – International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 jadi 5,4 persen (year-on-year/yoy).
Ini merupakan pemangkasan kedua kali, setelah Januari lalu IMF memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,6% yoy, atau lebih rendah 0,3% poin dari perkiraan sebelumnya yang mencapai 5,9 persen yoy.
IMF dalam laporannya, Rabu (23/3/2022), menilai pandemi telah menyebabkan dampak berkelanjutan (scarring effect) bagi ekonomi Indonesia. Hal ini membuat IMF menilai Indonesia harus memperkuat kebutuhan untuk mengatasi tantangan yang sudah berlangsung lama, termasuk penerimaan pendapatan yang rendah dan pasar keuangan yang dangkal.
“Ketika pemulihan berlangsung, Direksi IMF menganggap bahwa akan tepat untuk secara bertahap menghapus dukungan kebijakan luar biasa yang digunakan selama pandemi dan mendorong pihak berwenang untuk terus maju dengan reformasi struktural,” demikian paparan IMF dalam laporan Article IV Consultation with Indonesia yang dirilis, Rabu (23/3/2022).
IMF juga mencatat bahwa upaya mengembalikan pagu defisit ke 3 persen pada 2023 akan meningkatkan kredibilitas dan keberlanjutan kerangka fiskal.
Direksi IMF juga mendukung rencana pihak berwenang untuk mengembangkan strategi pendapatan jangka menengah untuk membiayai pengeluaran prioritas tinggi yang penting untuk mencapai tujuan pembangunan Indonesia.
“Penghematan dari reformasi subsidi energi juga dapat digunakan untuk memperkuat jaring pengaman sosial,” tulis IMF.
IMF mendorong pemerintah dan otoritas moneter di Indonesia untuk mengakhiri pembelian SBN di pasar primer atau SKB III dan membiarkan suku bunga kebijakan memberikan sinyal yang lebih jelas tentang sikap moneter.
IMF juga menyoroti peran fleksibilitas nilai tukar dalam menyerap guncangan.
Lebih lanjut, IMF juga mendukung langkah reformasi energi pemerintah, termasuk subsidi energi, langkah-langkah penetapan harga karbon dan sistem perdagangan emisi, dan mendorong pengembangan pasar keuangan hijau.
Di dalam laporannya, IMF juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 6 persen pada 2023. Proyeksi ini tidak berubah dari rilis IMF di awal tahun 2022. (ATN)
Discussion about this post