ASIATODAY.ID, BANGKOK – Lebih dari 80 Harimau yang dievakuasi dari sebuah kuil di Thailand tak bisa diselamatkan akibat terserang virus.
Kuil Wat Pa Luang Ta Bua, yang dikenal sebagai Kuil Harimau, di provinsi Kanchanaburi, sebelah barat Bangkok — menjadi objek wisata tempat para pengunjung berswafoto dengan harimau dan anaknya yang diberi botol.
Namun pada 2016, pihak berwenang memindahkan 147 ekor harimau sebagai tanggapan terhadap tekanan global atas perdagangan satwa liar.
Hewan-hewan itu dibawa di dua tempat perlindungan yang dikelola pemerintah, dimana jelas mereka rentan terhadap virus anjing pengganggu, menurut seorang pejabat senior dari departemen taman nasional satwa liar, dan konservasi tanaman negara itu.
“Ketika kami membawa harimau masuk, kami mencatat bahwa mereka tidak memiliki sistem kekebalan tubuh akibat perkawinan sedarah,” kata wakil direktur jenderal departemen itu, Prakit Vongsrivattanakul, kepada stasiun penyiaran milik negara MCOT.
“Kami memperlakukan mereka ketika gejala muncul,” tambahnya dilansir dari Sky News, Rabu (18/9/2019).
Dia tidak memberikan angka untuk jumlah harimau yang telah mati, meskipun stasiun penyiaran layanan publik Thailand PBS melaporkan bahwa jumlahnya adalah 86. Angka ini lebih dari setengah jumlah total.
Kuil ini telah dipromosikan sebagai suaka margasatwa selama bertahun-tahun, tetapi akhirnya diselidiki karena dugaan kaitannya dengan perdagangan satwa liar dan penyalahgunaan hewan.
Para bhikkhu dituduh membiakkan harimau secara ilegal oleh para aktivis satwa liar, sementara beberapa pengunjung mengatakan bahwa hewan-hewan itu tampak dibius. Kuil itu membantah tuduhan. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post