ASIATODAY.ID, JAKARTA – Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) mendukung penuh ambisi Pemerintah Indonesia dalam mengembangkan keterampilan berbasis industri bagi perekonomian maritim.
Dukungan itu diberikan melalui Program Skills for Prosperity ILO di Indonesia (SfP-Indonesia), yang didanai oleh pemerintah Inggris dan didukung oleh Kedutaan Inggris di Jakarta, dengan meluncurkan temuan utama Laporan Prioritas Keterampilan Sub-Sektoral untuk tiga sub-sektor maritim Pembuatan Kapal, Logistik dan Pelayaran Internasional, pada Rabu (31/5/2023) di Jakarta.
Sub-sektor ini sangat penting untuk mewujudkan ambisi Indonesia sebagai poros maritim dunia yang terletak di persimpangan jalur perdagangan laut utama Asia.
Acara tersebut diresmikan oleh Luhut B. Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang diwakilkan oleh M. Firman Hidayat, Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Kemaritiman dan Investasi, Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste dan Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste.
Program SfP-Indonesia ILO mendukung pengembangan keterampilan untuk ekonomi maritim dan pesisir yang inklusif, berkelanjutan dan kompetitif secara internasional, dan telah bekerja sama dengan politeknik, perwakilan industri dan pekerja di empat provinsi di Indonesia untuk mendirikan Program Studi D4 dan jalur untuk mendukung lebih banyak siswa menuju ke pekerjaan yang terampil.
Program ini mendukung Politeknik Negeri Batam (Polibatam) di Kepulauan Riau, Politeknik Maritim Negara Indonesia (Polimarin) di Jawa Tengah, Politeknik Perkapalan Negeri (PPNS) Surabaya di Jawa Timur dan Politeknik Negeri Manado (Polimanado) di Sulawesi Utara dalam mengembangkan Dewan Penasihat Industri untuk mendukung pengembangan kurikulum, pelibatan industri untuk pengajar dan pemagangan siswa.
Di tingkat nasional, program ini telah bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi serta Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) untuk meningkatkan keterlibatan industri maritim dan tenaga kerja dalam pembangunan struktur keterampilan nasional.
Perwakilan maritim senior dari sektor pembuatan kapal, pelayaran, pariwisata, dan logistik internasional berkumpul untuk mengidentifikasi bagian-bagian industri maritim yang terkendala oleh kurangnya keterampilan yang tepat untuk bersaing dalam dunia kerja maritim global yang moderen. Hari ini mereka berbagi temuan-temuan yang menentukan prioritas keterampilan di sektor-sektir ini dan menawarkan langkah ke depan.
Salah satu hasil utama dari program ini termasuk percontohan Komite Keterampilan Sektoral, badan yang dipimpin industri untuk membantu memberikan saran dan berkolaborasi dengan pemerintah mengenai persyaratan keterampilan yang paling dibutuhkan di sektor mereka.
Komite Keterampilan Sektor atau Badan Keterampilan Sektor kerap ditemukan dalam sistem keterampilan negara dengan perekonomian maju dan berkembang. Mereka membantu pemerintah untuk merencanakan dan menanggapi kebutuhan keterampilan untuk bagian ekonomi yang sedang bertumbuh dan penting secara strategis, serta memastikan bahwa kurikulum dan pengajaran pendidikan kejuruan mengikuti kemajuan teknologi yang terjadi di industri.
Berdasarkan pekerjaan yang dilakukan melalui Program SfP-Indonesia, saat ini direncanakan pembentukan empat Komite Keterampilan Sektoral percontohan untuk sektor Pembuatan Kapal, Pelayaran, Pariwisata dan Logistik Internasional. Ini sekarang akan diimplementasikan di bawah strategi revitalisasi keterampilan nasional yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2023.
Firman Hidayat, Plt Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Kemaritiman Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, menyoroti Komite Keterampilan Sektoral percontohan sejalan dengan tujuh pilar Kebijakan Kelautan Indonesia dan pemetaan potensi sektor maritim Indonesia di bidang teknis. dan pendidikan dan pelatihan vokasi serta dengan pengembangan industri maritim.
“Selain program SfP-Indonesia ILO, saya senang bahwa kami telah bekerja sama dengan berbagai kementerian terkait, asosiasi dan organisasi industri serta empat politeknik dan konfederasi serikat pekerja untuk meningkatkan program pendidikan dan pelatihan vokasi, mempromosikan kewirausahaan dan inovasi serta memperkuat sektor publik-swasta kemitraan,” katanya.
Michiko Miyamoto, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, menggarisbawahi pentingnya keterlibatan industri untuk mempersiapkan kaum muda Indonesia memasuki pasar tenaga kerja, mengatasi defisit keterampilan dan memastikan bahwa lulusan dan pekerja memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh industri.
“Pembentukan komite keterampilan sektoral di sektor maritim diperlukan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keterampilan khusus industri, tetapi juga untuk meningkatkan daya kerja tenaga kerja Indonesia di sektor maritim. ILO senang bahwa kami dapat menjadi bagian dari upaya nyata yang dilakukan Indonesia untuk meningkatkan keterlibatan sektor industri,” katanya.
Owen Jenkins, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, berkata: “Dukungan yang diberikan oleh pemerintah Inggris untuk agenda penting ini menjadi bagian dari kemitraan panjang dengan Indonesia dalam pengembangan pendidikan dan keterampilan. Memperkuat akses terhadap keterampilan dan pelatihan bagi kaum muda Indonesia, dan khususnya perempuan dan mereka yang berasal dari kelompok yang terpinggirkan, menjadi pusat dari agenda pembangunan Kantor Foreign & Commonwealth.
Karenanya, program SfP-Indonesia telah melibatkan berbagai pemangku kepentingan termasuk lembaga pelatihan dan keterampilan serta industri maritim baik di tingkat nasional maupun internasional.
Melalui program ini, pemerintah Inggris berhasil memperluas kesesuaian model antara pendidikan vokasi maritim dengan industri yang mendorong sektor ini menjadi semakin berdayasaing serta meningkatkan kerja sama antara kedua negara dalam membangun angkatan kerja maritim Indonesia yang lebih produktif, inklusif dan berkelanjutan.
“Saya sangat bangga pemerintah Inggris dapat menjalin kerja sama erat dengan Indonesia sejak 2020 untuk agenda keterampilan yang penting ini dan membangun pondasi bagi pekerjaan masa depan di bidang yang penting ini,” imbuhnya. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post