ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah atau BTPN Syariah mencatat penyaluran pembiayaan mencapai Rp8,9 triliun pada kuartal III-2019. Pencapaian itu tumbuh sebanyak 28 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2018 yang sebesar Rp6,97 triliun.
Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty mengatakan penyaluran pembiayaan fokus dilakukan kepada 3,65 juta keluarga prasejahtera produktif, melalui pendampingan yang tepat. Melalui cara yang tepat, lanjutnya, turut menekan rasio kredit bermasalah atau Non Perfoming Finance (NPF) sebesar 1,30 persen.
“Bisnis pembiayaan kepada keluarga prasejahtera produktif sudah kami tekuni sejak 2010 membuat kami belajar banyak hal,” terang Ratih, melalui keterangan tertulis, yang diterima di Jakarta Sabtu (26/10/2019).
Dengan terus membesarnya skala bisnis di segmen ini, lanjutnya, BTPN Syariah bertekad untuk terus bekerja keras agar semua niat baik pemangku kepentingan dapat terwujud lebih cepat. Pihaknya juga mengubah semua nama produk yang ditawarkan dengan tambahan kata Tepat.
Ratih juga menjelaskan Aset perusahaan tumbuh 29 persen menjadi Rp14,59 triliun dari tahun lalu sebesar Rp11,31 triliun (year on year), sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai 9,03 triliun atau tumbuh 24 persen dari 7,25 triliun (year on year).
“Perusahaan kini juga telah meningkatkan efisiensi dalam mengoperasikan bisnis di mana beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat 59,6 persen, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 62,6 persen,” jelasnya.
Adapun pertumbuhan pembiayaan yang positif disertai dengan efisiensi dalam mengoperasikan bisnis, mampu menopang pertumbuhan laba bersih setelah pajak (Net Performing After Tax/NPAT) mencapai Rp976 miliar, tumbuh 40 persen dari Rp698 miliar (year on year), dengan capital adequacy ratio (CAR) berada di posisi 41,1 persen. (AT Network)
,’;\;\’\’
Discussion about this post