ASIATODAY.ID, PARIS – Economist Intelligence Unit (EIU) pada Kamis (23/6/2022) telah mengumumkan kota-kota di dunia yang paling layak untuk dihuni.
Setidaknya ada 11 kota yang masuk dalam daftar layak huni, 2 diantaranya berada di Asia Pasifik.
Tahun ini, Ibu kota Austria, Wina, kembali menempati posisi teratas sebagai kota paling layak huni di dunia.
Sementara, ibu kota Ukraina, Kyiv tidak dimasukkan tahun ini setelah Rusia menginvasi negara itu pada akhir Februari. Kota-kota di Rusia seperti Moskwa dan St Petersburg jatuh dalam peringkat atas “penyensoran” dan dampak sanksi Barat.
Menurut laporan Economist Intelligence Unit (EIU), Wina merebut posisi teratas dari Auckland, yang turun ke posisi 34 karena pembatasan pandemi virus corona.
“Kota Wina yang sebelumnya merosot ke posisi 12 dalam peringkat kami pada awal 2021 karena museum dan restorannya ditutup, kini telah naik kembali ke posisi pertama, posisi yang dipegangnya pada 2018 dan 2019,” demikian siaran pers EIU.
EIU melaporkan stabilitas dan infrastruktur yang baik adalah daya tarik utama kota bagi penduduknya, didukung oleh layanan kesehatan yang baik dan banyak peluang untuk budaya dan hiburan. Eropa menempatkan 6 dari 10 kota teratas.
Ibu kota Austria diikuti oleh ibu kota Denmark yakni Kopenhagen dan Zurich di Swiss. Sesama kota Swiss yakni Jenewa berada di urutan keenam, Frankfurt di Jerman berada di peringkat ketujuh, dan Amsterdam di Belanda menempati peringkat kesembilan.
Kanada juga melakukannya dengan baik. Calgary datang di posisi ketiga bersama, diikuti oleh Vancouver di tempat kelima dan Toronto di kedelapan.
Osaka di Jepang dan Melbourne di Australia berbagi tempat kesepuluh. Ibu kota Prancis, Paris, berada di urutan ke-19, naik 23 peringkat dari tahun lalu. Ibu kota Belgia, Brussel, berada di urutan ke-24, tepat di belakang Montreal Kanada.
Ibu kota Inggris Raya, London, adalah kota paling layak huni ke-33 di dunia, sementara Barcelona dan Madrid di Spanyol masing-masing berada di urutan ke-35 dan ke-43. Singapura menduduki peringkat ke-37.
Milan di Italia naik peringkat ke nomor 49, kota New York di AS pada peringkat 51, dan Beijing di China naik ke-71.
Ibu kota Lebanon, Beirut, yang dirusak oleh ledakan pelabuhan tahun 2020 dan sedang berjuang melawan krisis keuangan yang melumpuhkan, tidak termasuk dalam peringkat tujuan bisnis.
Begitu pula ibu kota Ukraina, Kyiv, setelah invasi Rusia pada 24 Februari memaksa EIU untuk membatalkan survei kota tersebut.
Ibu kota Rusia, Moskwa, mengalami penurunan peringkat kelayakan hidup sebanyak 15 peringkat, sementara St Petersburg turun 13 peringkat.
“Peningkatan sensor menyertai konflik yang sedang berlangsung. Kota-kota Rusia juga melihat pembatasan budaya dan lingkungan sebagai akibat dari sanksi ekonomi Barat,” tulis laporan itu.
Kota-kota lain di Eropa timur, dianggap sebagai kota-kota kurang stabil menyusul “meningkatnya ketegangan diplomatik” akibat perang di Ukraina. Ibu kota Suriah yang dilanda perang, Damaskus, mempertahankan posisinya sebagai kota yang paling tidak layak huni di planet ini.
Berikut 11 Kota Paling Layak Huni di Dunia Tahun 2022
1. Wina, Austria
2. Kopenhagen, Denmark
3. Zurich, Swiss
4. Calgary, Kanada
5. Vancouver, Kanada
6. Jenewa, Swiss
7. Frankfurt, Jerman
8. Toronto, Kanada
9. Amsterdam, Kanada
10. Osaka, Japan dan
11. Melbourne, Australia. (ATN)
Discussion about this post