ASIATODAY.ID, LEBAK – Bencana banjir yang melanda Indonesia sejak dua hari terakhir menyisakan berbagai persoalan.
Selain merenggut korban jiwa, banyak korban banjir juga terpaksa harus kehilangan tempat tinggal.
Di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, bencana banjir tidak saja hanya membuat ribuan warga mengungsi, namun daerah itu juga terisolir akibat sejumlah jembatan yang menjadi akses penghubung ke daerah itu terputus diterjang banjir. Aktivitas ekonomi lumpuh total.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Provinsi Banten mencatat, 20 jembatan putus akibat banjir dan longsoran yang menerjang enam kecamatan di daerah itu.
“Akibat jembatan putus kini masyarakat yang dilanda bencana alam terisolir,” terang Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Lebak, Mardias di Lebak, Kamis (02/01/2020) dalam keterangannya.
Kegiatan masyarakat lumpuh karena jembatan yang menghubungkan antardesa dan antarkecamatan tidak bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.
Dari 20 jembatan yang putus itu terdiri dari jembatan permanen dan jembatan gantung tersebar di Kecamatan Sajira, Cipanas, Maja, Curugbitung, Lebak Gedong dan Cimarga.
Dampak putus jembatan itu, kata dia, masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas dan kegiatan ekonomi maupun pergi berladang.
Sekertaris Camat Sajira Sujai mengatakan pihaknya melaporkan sebanyak tujuh jembatan putus di antaranya satu jembatan permanen yang menghubungkan antarkecamatan dan enam jembatan gantung yang menghubungkan antardesa.
Saat ini, masyarakat di wilayahnya terisolir akibat jembatan putus diterjang banjir bandang.
“Kami sudah melaporkan putusnya jembatan itu ke BPBD,” katanya.
Sementara itu, Sekertaris Kecamatan Cipanas H Mulyana mengatakan saat ini di wilayahnya tercatat enam jembatan terputus dan dua jembatan gantung hanyut diterjang banjir dan longsor.
Keenam jembatan itu di antaranya jembatan permanen Cikuping, Cigarengseng, Bujal, Talas dan jembatan gantung Tegalhiyang dan Lurah.
“Kami saat ini bisa melakukan rapat koordinasi,terkait bencana banjir bandang karena jembatan terputus tidak bisa dilintasi kendaraan,” katanya.
2.167 Rumah Terendam
Selain memutus jembatan, banjir akibat luapan Sungai Ciberang di Lebak menggenangi 2.167 rumah warga yang tersebar di enam kecamatan.
“Dari 2.167 rumah yang terendam banjir itu, di antaranya 306 rumah rusak berat dan 274 rusak ringan,” jelas Mardias.
Sejauh ini, BPBD Lebak fokus menyalurkan bantuan logistik ke lokasi-lokasi pengungsian warga.
“Kami memfokuskan penyaluran makanan untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa,” kata Mardias.
Meski banjir mulai surut, menurut dia, sebagian warga masih bertahan di pengungsian.
“Kami berharap warga korban banjir bandang bisa kembali ke rumah jika sudah kembali normal,” katanya.
Ia mengatakan, banjir menimbulkan dampak paling parah di Kecamatan Sajira, Lebak Gedong, dan Cipanas yang sebagian permukiman warganya berdekatan dengan Sungai Ciberang.
16 Ribu Jiwa Lebih Terdampak Banjir di Kota Tangerang
Sementara di Kota Tangerang, Banten, jumlah warga terdampak banjir mencapai 16 ribu jiwa lebih yang tersebar di 13 kecamatan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Banjir Kota Tangerang, ketinggian air yang merendam permukiman dan jalan raya mulai dari 15 centimeter hingga 130 centimeter. Sebaran banjir terjadi merata di 13 kecamatan dengan jumlah warga terdampak bervariasi.
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang Kamis mengatakan, upaya evakuasi masih terus dilakukan oleh petugas di lapangan.
Sejak terjadi banjir pada hari Rabu pagi hingga Kamis dini hari, petugas masih berada di lokasi untuk membantu evakuasi warga dan mendistribusikan makanan.
Curah hujan yang kembali terjadi pada Rabu malam, membuat seluruh pihak bersiaga dalam mengantisipasi segala hal yang terjadi.
Adapun beberapa dampak dari banjir yang terjadi adalah permukiman warga yang terendam banjir dan aliran listrik yang dipadamkan oleh PLN.
“Kita terus berupaya semaksimal mungkin dalam membantu warga untuk bisa dievakuasi dan keselamatan semua pihak,” ujarnya. (Ant / ATN)
,’;\;\’\’
Discussion about this post