• Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak
AsiaToday.id
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi
No Result
View All Result
AsiaToday.id
No Result
View All Result

Black Box Sriwijaya Air Belum Ditemukan, Penyebab Kecelakaan Masih Misteri

Redaksi Asiatoday by Redaksi Asiatoday
January 12, 2021
in News
2 min read
0
Indonesia Gandeng AS Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air

Upaya pencarian pesawat dan para penumpang Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara. Ist

2.5k
SHARES
2.5k
VIEWS
55 / 100
Powered by Rank Math SEO

ASIATODAY.ID, JAKARTA – Hingga kini, penyebab kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih misteri. Upaya pencarian black box (Kotak Hitam) pesawat masih terus berlanjut di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat.

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menyatakan, untuk memaksimalkan pencarian black box Sriwijaya Air, rencananya kapal Baruna Jaya 4 akan dikerahkan pada Selasa (12/1/2021) besok.

Adapun titik lokasinya telah dipetakan oleh tim Basarnas dan KNKT.

RelatedPosts

AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar

AS Akui China Mampu Gabungkan Kekuatan Ekonomi, Diplomatik, Militer dan Teknologi

Epidemiolog UI: Indonesia Gagal Tangani Pandemi Covid-19

Indonesia dan Singapura Minta Warganya Tinggalkan Myanmar

IPB University Dinobatkan Sebagai Perguruan Tinggi Terbaik di Asia Tenggara

“Mulai besok kami akan mulai memfokuskan pada pengambilan black box Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang titiknya sendiri sudah diketahui dan kita petakan. Kami akan kerahkan Kapal Baruna Jaya 4 dimana ada beberapa alat tambahan yang kemungkinan bisa untuk segera menemukan kotak hitam itu,” jelas Soerjanto.

Menurut Soerjanto, penemuan black box Sriwijaya Air penting untuk bisa mengungkap penyebab pasti terjadinya kecelakaan pesawat dengan tujuan Jakarta – Pontianak itu.

“Penemuan black box ini penting karena jadi kunci inevstigasi yang sedang kita lakukan. Black box itu sangat vital karena berisi data-data penting penerbangan Sriwijaya SJ-182 yang jatuh tersebut. Kami mohon doanya,” tandasnya.

Posisi Black Box Berubah-ubah 

Sementara itu, Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya Bagus Puruhito menyebutkan posisi black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang berisikan flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) yang sebelumnya sudah dipetakan titiknya telah berubah karena arus bawah perairan Kepulauan Seribu.

“Posisi black box di dasar laut kemungkinan bergeser dan tidak akan selalu ada di situ. Apalagi kemarin hujan deras di perairan Kepulauan Seribu,” ujar Bagus Puruhito, Senin (11/1/2021) malam di dermaga JICT II Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Menurut dia, perihal penyelaman untuk mengetahui posisi black box bukanlah hal yang mudah, karena posisinya bisa saja berubah dari waktu ke waktu karena arus bawah permukaan di perairan Kepulauan Seribu.

“Operasi SAR gabungan hari ini secara total telah menghasilkan sebagai berikut. Sebelumnya saya menyebutkan ada 18 kantong jenazah tubuh korban penumpang. Hari ini kita mendapatkan 27 kantong jenazah. Jadi total sejak awal pencarian hingga hari ini sudah 45 kantong jenazah,” tambah Bagus Puruhito.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, ada bagian pesawat potongan kecil yang ditemukan hari ini ada 5 kantong, sehingga total menjadi 15 kantong. Kemudian potongan besar ada 5 yang ditemukan hari ini, jadi total ada 22 kantong serpihan pesawat besar yang sudah ditemukan.

“Rencana operasi SAR besok fokus mengevakuasi korban dan diikuti material lainnya serta dengan area yang diperluas. Penyelaman di bawah permukaan, di bawah sonar. Malam ini masih akan merapat satu kapal sea rider dari Basarnas yang kemungkinan membawa banyak temuan. Nanti akan saya sampaikan lagi kalau hasilnya signifikan,” tandas Bagus Puruhito. (ATN)

Tags: Black BoxKecelakaan PesawatSriwijaya Air
Previous Post

Chandra Asri Kolaborasi Ecolab Implementasikan Green Chemistry

Next Post

Indonesia Darurat Sampah Medis dan Plastik Selama Pandemi Covid-19

Related Posts

Presiden Jokowi Perintahkan Pencarian Maksimal Pesawat Sriwijaya Air SJ182
News

Pesawat Sriwijaya Air Pecah Saat Menyentuh Air

February 3, 2021
Presiden Jokowi Perintahkan Pencarian Maksimal Pesawat Sriwijaya Air SJ182
News

Singapura Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air di Indonesia

January 17, 2021
Kecelakaan Helikopter di Filipina, 7 Prajurit Tewas
News

Kecelakaan Helikopter di Filipina, 7 Prajurit Tewas

January 17, 2021
Presiden Jokowi Perintahkan Pencarian Maksimal Pesawat Sriwijaya Air SJ182
News

AS Kirim Tim Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182

January 13, 2021
Indonesia Gandeng AS Investigasi Kecelakaan Sriwijaya Air
News

KRI Rigel, Kapal Tercanggih di Asia yang Temukan Black Box Sriwijaya Air SJ182 

January 12, 2021
Presiden Jokowi Perintahkan Pencarian Maksimal Pesawat Sriwijaya Air SJ182
News

Indonesia Tempat Paling Berbahaya di Asia untuk Terbang

January 11, 2021
Next Post
Investasi USD6 Juta, Circulate Capital Sokong Perusahaan di Indonesia Atasi Krisis Sampah

Indonesia Darurat Sampah Medis dan Plastik Selama Pandemi Covid-19

Discussion about this post

No Result
View All Result

Terbaru

  • Brantas Abipraya Raih Penghargaan dari World Safety Organization
  • Fantastis, Harga Sebuah Mangkuk China Peninggalan Abad ke-15 Bernilai Rp7,1 Miliar di AS
  • AS Blacklist Sejumlah Kementerian Myanmar
  • Cilacap Ekspor 18 Ton Udang Beku ke Jepang
  • Jokowi: Indonesia Jangan Sampai Digilas oleh Perdagangan Dunia
AsiaToday.id

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Tim Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Karir
  • Kontak

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Business
  • Energi Hijau
  • Travel
  • Event
  • Sains & Lingkungan
  • Korporasi

© 2020 Asiatoday.id - Referensi Asia by PT Republik Digital Network.