ASIATODAY.ID, JAKARTA – Perdana Menteri China Li Keqiang optimis pertumbuhan ekonomi China tahun ini bisa melebihi target pertumbuhan di atas 6 persen seiring upaya ekspansif pemerintah yang stabil dan penciptaan lapangan kerja.
Li menegaskan China membutuhkan pertumbuhan lapangan kerja dan pendapatan, dan harus bekerja lebih keras untuk meningkatkan permintaan dan konsumsi domestik.
“Kami perlu mencari keseimbangan antara pertumbuhan, pendapatan, dan lapangan kerja, dan kami tidak dapat mengejar pertumbuhan ekonomi berdasarkan konsumsi energi yang tinggi dan polusi berat,” kata Li, dalam pernyataan di China Development Forum yang diadakan oleh Dewan Negara.
China Development Forum adalah sebuah konferensi tingkat tinggi tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah yang mencakup pembicara internasional seperti Elon Musk dari Tesla Inc., Ray Dalio dari Bridgewater Associates LP dan Credit Suisse Group AG’s. Thomas Gottstein.
Komentar Li datang hanya beberapa hari setelah pembicaraan pertama antara pejabat dari China dan pemerintahan baru AS di Alaska, dengan kedua belah pihak saling mengkritik atas segala hal mulai dari perdagangan hingga Hak Asasi Manusia (HAM).
Ketegangan meningkat Senin dengan AS, Inggris, Kanada dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap China atas dugaan pelanggaran HAM terhadap etnis Uyghur di Xinjiang, menarik pembalasan langsung dari Beijing.
Duta Besar China untuk Uni Eropa, Zhang Ming, telah memberikan peringatan sebelumnya bahwa akan ada tindakan balasan, termasuk terhadap organisasi yang menyebarkan ‘kebohongan’ tentang situasi di Xinjiang. China juga mengatakan akan memberikan sanksi kepada 10 individu Uni Eropa dan empat entitas. (ATN)
Discussion about this post