ASIATODAY.ID, BEIJING – Sebanyak 36 perusahaan China dan Prancis menandatangani 18 perjanjian untuk memperluas kerja sama di berbagai bidang termasuk manufaktur, pembangunan hijau, energi baru, dan inovasi dalam sebuah pertemuan para pengusaha China dan Prancis pada Kamis (6/4). Demikian disampaikan Kementerian Perdagangan China pada Jumat (7/4).
Dalam sebuah pidato pembukaan, pejabat Kementerian Perdagangan China, Yu Yuantang, mengatakan volume perdagangan antara China dan Prancis telah meningkat dari US$60 miliar (1 dolar AS = Rp14.933) menjadi US$80 miliar dalam lima tahun terakhir.
Pada 2022, kerja sama China-Uni Eropa (UE) mengatasi berbagai dampak buruk dan mencapai kemajuan yang stabil, dengan perdagangan bilateral mencapai level tertinggi baru sebesar US$847,3 miliar dan investasi baru dari perusahaan-perusahaan Eropa di China naik 70 persen menjadi US$12,1 miliar, kata Yu.
Para perwakilan dari sejumlah perusahaan seperti Bank of China, BNP Paribas, China National Nuclear Corporation, dan Electricite de France membahas beragam topik mulai dari bersama-sama menghadapi berbagai tantangan global hingga mempromosikan kerja sama, serta memberikan saran untuk memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan China-Prancis.
Mereka juga berjanji akan memanfaatkan peluang pembangunan berkualitas tinggi China, memastikan rantai industri dan pasokan yang stabil, serta memperluas kerja sama di berbagai bidang mulai dari energi nuklir hingga keuangan dan konsumsi. (AT Network)
Simak Berita dan Artikel yang lain di Google News
Discussion about this post