ASIATODAY.ID, JAKARTA – PT Kapuas Prima Coal Tbk (“ZINC”), emiten yang bergerak di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena yang kemudian diolah menjadi konsentrat timbal (Pb) dan konsentrat seng (Zn) di Indonesia, memperoleh restu dari para pemegang saham untuk melakukan proses peminjaman dana sebesar Rp 1,6 Triliun melalui pihak perbankan.
Aksi Perseroan tersebut diputuskan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan hari ini di Jakarta.
Menurut rencana, dana hasil pinjaman
tersebut akan digunakan untuk
menambah modal usaha Perseroan.
“Melalui rapat hari ini, kami sudah diberikan izin oleh para pemegang saham untuk mengajukan proses pinjaman kepada pihak perbankan dengan nilai sebesar-besarnya Rp 1.6
Triliun. Dana tersebut akan digunakan
sebagai modal untuk percepatan
peningkatan kapasitas produksi ZINC,
yang di mana selain untuk produksi timbal dan seng, Perseroan juga berencana untuk melanjutkan produksi bijih besi untuk dijual di dalam negeri,” kata Padli Noor, Direktur ZINC melalui keterangan tertulisnya, Kamis (22/4/2021).
Pada tahun ini, Perseroan akan fokus
pada bisnis inti dan menambah kapasitas penambangan dan produksi untuk meningkatkan kinerja. Perseroan optimiskinerja akan terus tumbuh seiring dengan pemulihan ekonomi setelah adanya vaksinasi Covid-19.
“Kami optimis kinerja tahun ini akan lebih baik dari tahun 2020. Hal ini didorong dengan dengan adanya peningkatan harga komoditas, serta peningkatan permintaan akan konsentrat timbal dan seng dari berbagai negara. Sehingga dengan demikian diharapkan harga komoditas akan stabil, dan penjualan untuk komoditas tersebut juga dapat terus meningkat,” tambah Padli.
Sebagai informasi, dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
hari ini, juga menyetujui perubahan
susunan Dewan Komisaris Perseroan.
Perseroan telah menunjuk Drs. Bambang Ghiri, SE, MBA, MH. sebagai Komisaris Independen yang baru, menggantikan Alm. Wilmar Marpaung SH., yang wafat pada Desember 2020.
“Kami menyambut antusias Bambang
bergabung sebagai Komisaris
Independen Perseroan yang baru. Ia merupakan seorang profesional, dimana akan membantu dan mengawasi dari sisi Good Corporate Governance (GCG) Perseroan ke depan,” tutup Padli. (AT Network)
Discussion about this post