ASIATODAY.ID, JAKARTA – McAfee Corp. (Nasdaq: MCFE) merilis temuan seputar bagaimana masyarakat Indonesia melindungi diri mereka dalam kesehariannya di dalam dan di luar rumah yang semakin tidak bisa lepas dari dunia digital, terutama di masa seperti bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Menurut laporan 2021 Consumer Security Mindset: Travel Edition dari McAfee, walaupun pembatasan kegiatan masyarakat masih berlaku di berbagai lokasi, tapi 68% masyarakat Indonesia memiliki rencana untuk bepergian baik dalam kota, maupun luar kota dan daerah, bahkan 6% di antaranya berencana ke luar negeri.
Di samping itu, 93% masyarakat Indonesia mengaku bahwa mereka terhubung ke lebih banyak perangkat dan melakukan lebih banyak aktivitas digital sejak awal pandemi COVID-19; ini terlihat dari banyaknya pembeli atau pengguna perangkat IoT di tahun lalu sebesar 84%, tapi hanya 1 dari 10 (13%) yang membeli keamanan tambahan.
Lebih dari 88% responden mengindikasikan bahwa preferensi bepergian mereka berubah karena COVID-19, dengan lebih dari 40% memilih hotel atau penginapan, sedangkan lebih sedikit yang memilih tinggal bersama keluarga atau teman (37%), karena alasan kesehatan. Walau demikian, kehati-hatian ini tidak dibarengi dengan kesadaran untuk menjaga kesehatan digital.
“Seiring dengan semakin eratnya digital dalam keseharian, sangatlah penting untuk menjaga kesehatan dan keamanan digital di dalam maupun di luar rumah,” kata Shashwat Khandelwal, Head of Southeast Asia Consumer melalui keterangan tertulisnya, Selasa (11/5/2021).
“Perangkat digital pintar yang saling terhubung memang memudahkan hidup, tapi pengguna juga harus tetap berhati-hati dan menerapkan berbagai kebiasaan yang baik bagi kesehatan digital agar tetap aman. Perubahan kecil terhadap pola pikir ini memiliki manfaat yang besar dalam melindungi informasi pribadi kita sendiri, teman dan keluarga,” imbuhnya.
Ada Kesenjangan Di Antara Sentimen & Perilaku Masyarakat
Laporan McAfee menemukan kesenjangan antara sentimen dan perilaku masyarakat, terkait keamanan ketika di rumah dan di luar rumah. Faktanya, 95% masyarakat Indonesia menyatakan bahwa mereka terhubung ke perangkat digital ketika mengunjungi tempat di luar rumah, yang membuat mereka rentan terhadap serangan.
Masyarakat sadar bahwa ada risiko keamanan yang mengintai ketika mereka terhubung dengan perangkat digital lain, tapi perilaku mereka menunjukkan bahwa keamanan seringkali terabaikan. Temuan yang menarik antara lain:
Hanya setengah (53%) dari masyarakat yang memeriksa keamanan jaringan yang terhubung, dan 57% mengakui bahwa mereka tidak terbiasa memeriksa keamanan jaringan ketika berada di luar rumah.
Ketika bepergian, lebih dari setengah (54%) mengakui bahwa mereka menggunakan Wi-Fi publik yang tersedia, walau 77% menyadari bahwa jaringan Wi-Fi semacam itu sangat rentan terhadap ancaman keamanan siber
95% masyarakat Indonesia mengakui bahwa mereka pernah terhubung dengan perangkat dan jaringan yang bukan miliknya ketika berkunjung ke tempat lain di luar rumah – yang paling sering dijumpai adalah perangkat pribadi seperti laptop dan komputer (77%), smart TV (60%), speaker Bluetooth (56%) dan perangkat permainan digital (46%).
Terlebih lagi, seiring dengan keseharian masyarakat Indonesia yang semakin digital, maka perangkat IoT konsumen, seperti smart TV, penyedot debu robot, kamera pengawas dan asisten suara pribadi, mulai populer. Sedangkan kesadaran akan kesehatan digital masih mengkhawatirkan.
84% masyarakat Indonesia yang disurvei saat ini menggunakan perangkat IoT atau berencana untuk membeli perangkat IoT di rumah, namun hanya 31% yang mengerti cara kerjanya, sedangkan 13% lainnya sama sekali tidak tahu mengenai IoT – sehingga berpotensi membuka rumah mereka terhadap ancaman malware atau peretas.
76% masyarakat Indonesia sadar bahwa kebiasaan tidak mengubah kata sandi bawaan, tidak rajin memperbarui/update perangkat lunak dan tidak menggunakan solusi keamanan, bisa membuat mereka rentan terhadap malware, tapi 47% tidak menjaga kesehatan digital mereka dan merasa tidak membutuhkan langkah keamanan tambahan
Walaupun 87% menyatakan bahwa mereka mau mengambil langkah lebih jauh untuk memastikan keamanan perangkat IoT yang dimiliki, nyatanya hanya satu dari sepuluh (13%) yang membeli perangkat lunak keamanan tambahan.
Menjaga kesehatan digital ketika di luar rumah
Dengan meningkatnya penggunaan perangkat dan konektivitas digital di 2021, masyarakat harus mulai paham akan risiko yang bisa ditimbulkan oleh titik-titik hubung digital dan bagaimana melindungi data pribadi mereka. Berbagai inisiatif keamanan harus dilakukan di setiap titik yang terhubung untuk menjaga kesehatan digital.
McAfee menjabarkan cara-cara yang bisa ditempuh agar masyarakat dapat melindungi diri sendiri dan orang lain:
Terhubunglah dengan hati-hati. Waspada jika terhubung dengan Wi-Fi publik ketika bepergian dan pastikan Wi-Fi itu aman dan terhubung ke sumber yang terpercaya. Pastikan Anda tidak melakukan transaksi digital dan berbagi informasi pribadi lewat Wi-Fi publik.
Pertimbangkan penggunaan solusi keamanan holistik. Pahami apa saja fitur dan peralatan yang tersedia agar data dan identitas pribadi Anda yang tersimpan di berbagai perangkat digital aman dan terlindungi.
Perbarui/Update perangkat lunak. Sebelum keluar rumah, periksa seluruh pembaruan perangkat. Pembaruan atau update biasanya mampu memperbaiki dan menutup celah keamanan dalam sistem.
Jaga agar perangkat tetap di dekat Anda. Ketika di luar rumah, perhatian Anda akan terbagi, dan Anda adalah sasaran empuk bagi pencuri yang berniat mengambil perangkat – handphone, laptop, tablet atau perangkat game. Pastikan akun Anda punya otentikasi multi-faktor untuk memastikan keaslian penggunanya apabila perangkat tersebut jatuh ke tangan orang-orang yang tidak berhak.
Metodologi Survei McAfee’s 2021 Consumer Security Mindset: Travel Edition:
McAfee bekerjasama dengan MSI International untuk melakukan survei ke lebih dari 1,013 orang dewasa usia 18-75 di Indonesia pada 30 Maret hingga 8 April 2021.
Rilisan pers ini hanya berisi data dari survei di Indonesia. Survei lainnya dilakukan di Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Jerman, Perancis, Brasil, Meksiko, Australia, Singapura dan India. Data dari masing-masing wilayah bisa didapatkan dari kontak media di bawah.
Metodologi Survei Kesadaran IoT Konsumen
Laporan ini bersumber dari survey konsumen di Indonesia terhadap perangkat IoT, yang dilakukan oleh lembaga riset lokal kepada 500 orang. (AT Network)
Discussion about this post