ASIATODAY.ID, NEW YORK – Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan kemungkinan terjadinya perang skala penuh saat Israel terus membombardir Gaza setelah berhari-hari melakukan tindakan brutal terhadap jamaah Masjid Al-Aqsa.
“Hentikan penembakan segera. Kita sedang eskalasi menuju perang skala penuh,” ujar Tor Wennesland, diplomat Norwegia dan koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah, di Twitter.
Pernyataan itu muncul ketika AS menunda mengeluarkan pernyataan bersama dengan 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
Peringatan PBB itu dipandang sebagai teguran pada Washington yang membiarkan eskalasi kekerasan.
“Para pemimpin di semua sisi harus memikul tanggung jawab de-eskalasi. Biaya perang di Gaza sangat menghancurkan dan dibayar oleh orang-orang biasa. (PBB) bekerja dengan semua pihak untuk memulihkan ketenangan. Hentikan kekerasan sekarang,” tegas Wennesland.
Pernyataan Wennesland bertepatan dengan upaya diplomatik di Dewan Keamanan PBB yang bertemu membahas eskalasi kekerasan Israel di Gaza setelah berhari-hari tindakan keras terhadap jamaah Muslim di malam-malam Ramadhan di Yerusalem Timur.
Lebih dari 300 orang terluka pada Senin ketika pasukan Israel menyerang warga Palestina di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pada hari yang sama, 15 anggota Dewan Keamanan PBB bertemu, tetapi Washington dilaporkan menolak mengadopsi draf pernyataan yang diusulkan Norwegia “pada saat ini”.
Draf tersebut, dilihat oleh AFP, tidak hanya menyuarakan keprihatinan besar tentang meningkatnya ketegangan dan kekerasan, tetapi juga menyerukan Tel Aviv menghentikan kegiatan pemukiman, pembongkaran dan penggusuran di semua wilayah pendudukan, termasuk Yerusalem Timur.
Draf tersebut juga menyerukan, “Mencoba menahan diri, menahan diri dari tindakan provokatif dan retorika, serta menjunjung tinggi dan menghormati status quo bersejarah di situs suci.”
Sementara itu, Qatar memimpin pertemuan darurat Liga Arab untuk membahas serangan brutal Israel di Yerusalem Timur.
Menurut media Mesir, pertemuan virtual luar biasa itu terjadi atas permintaan Palestina dan dipimpin Qatar.
Asisten Sekretaris Jenderal Liga Arab Hossam Zaki mengatakan pertemuan itu dinaikkan ke tingkat menteri luar negeri untuk membahas bahaya upaya Israel untuk Yudaisasi Yerusalem.
Sejak awal bulan suci Ramadhan, otoritas Israel telah mengganggu kekhusukan ibadah jamaah Palestina dan menyerang mereka di tengah-tengah salat di dalam Masjid Al-Aqsa.
Tak hanya itu, Israel juga mengancam mengusir puluhan keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur.
Ketegangan menyebar dari Yerusalem Timur ke Jalur Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di Gaza berjanji membalas serangan Israel di Al-Aqsa dan lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem.
Tentara Israel mengatakan mereka telah melancarkan serangan militer untuk menanggapi tembakan roket dari Jalur Gaza.
Hingga Selasa malam, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan 28 warga Palestina, termasuk sepuluh anak, dan melukai 152 lainnya. (ATN)
Discussion about this post