ASIATODAY.ID, TAIPEI – Ketegangan antara China dan Taiwan kembali mencuat.
Pasalnya, Taiwan telah mengusir 39 pesawat China yang berusaha memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) mereka pada Minggu, (23/1/2022).
Insiden ini merupakan penerobosan terbesar yang dilakukan Angkatan Udara China ke Taiwan sejak Oktober 2021.
Laporan The Hill, Kementerian Pertahanan Taiwan bergerak cepat dalam mengusir 39 pesawat China, yang terdiri dari 34 jet tempur, empat tipe electronic warfare, dan satu pengebom.
China menganggap Taiwan sebagai provinsi terpisah yang suatu saat akan kembali bergabung dengan Negeri Tirai Bambu. Namun Taiwan menganggap pulau mereka sebagai negara independen dan bukan merupakan bagian dari “Satu China.”
Oktober lalu, Taiwan mencatat ada 148 pesawat China yang terbang menerobos ADIZ. Sejak saat itu, pelanggaran serupa terjadi hampir setiap hari.
Pemerintah Taiwan menganggap pelanggaran berulang tersebut merupakan upaya China dalam mengetes kemampuan angkatan udara Taipei, serta membuat para pilot pesawat jet tempur kelelahan karena harus terus mengudara.
China mengklaim apa yang dilakukannya bukan pelanggaran, melainkan hanya misi latihan rutin demi melindungi kedaulatan negara.
Sejauh ini, China belum berkomentar mengenai 39 pesawatnya yang diklaim telah menerobos ADIZ Taiwan.
Dipimpin dalam pemerintahan demokratis, Taiwan terus mendapat tekanan dari Beijing dalam beberapa tahun terakhir. Namun pemerintahan Taiwan yang saat ini dipimpin Presiden Tsai Ing-wen mengaku siap membela diri dari segala bentuk ancaman, termasuk agresi militer China.
Presiden Tsai Ing-wen bahkan mulai mengkonsolidasikan seluruh pasukan tempur Tentara Nasional Taiwan, mulai dari Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Pada tanggal 21 Januari 2022, Presiden Tsai Ing-wen berkunjung ke Taitung untuk memberikan dukungan moral dan semangat kepada tentara Pusat Komando Angkatan Darat Kawasan Taitung, Stasiun Radar Angkatan Laut di Fugang, dan tentara Angkatan Udara di Tim Gabungan Pelatihan Terbang nomor 7.
Presiden Tsai mengucapkan terima kasih kepada tentara nasional yang telah melaksanakan tugas di pos masing-masing, melindungi tanah air, dan menenteramkan masyarakat agar dapat merayakan Tahun Baru Imlek dengan tenang.
Presiden Tsai berharap di tahun yang baru, tentara nasional dapat terus maju, melindungi keamanan negara dan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Tsai juga membagikan bonus sebagai ungkapan terima kasih atas jerih payah dan kontribusi tentara nasional. (ATN)
Discussion about this post