ASIATODAY.ID, JAKARTA – Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,3 persen pada 2021 setelah mengalami pukulan berat akibat pandemi Covid-19 tahun ini.
Menurut Country Economist ADB for Indonesia, Emma Allen, tahun ini ekonomi Indonesia diperkirakan akan terkontraksi -1,0 persen. Kontraksi ini merupakan yang pertama kalinya sejak krisis finansial di Asia pada 1997-1998.
“Ekonomi Indonesia akan terkontraksi -1,0 persen, tetapi akan tumbuh 5,3 persen pada 2021 sejalan dengan pemulihan ekonomi,” jelas Emma di forum webinar Asian Development Outlook 2020 Update, Selasa (15/9/2020).
Emma mengungkapkan, pandemi Covid-19 menyebabkan hampir seluruh indikator ekonomi Indonesia menurun, termasuk konsumsi, investasi, dan perdagangan. Pandemi telah menyebabkan aktivitas domestik dan permintaan eksternal menjadi terhambat.
Dikatakan, permintaan domestik yang lemah pun akan menyebabkan inflasi dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) bergerak moderat, tetapi akan kembali meningkat tipis pada 2021.
“Pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada penanganan pandemi Covid-19. Jika pandemi berkepanjangan, maka risikonya pun akan semakin menghambat pemulihan ekonomi,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Hidayat Amir mengatakan target pertumbuhan ekonomi pemerintah tidak berbeda jauh dengan ADB.
Pemerintah memproyeksikan ekonomi Indonesia pada tahun ini akan terkontraksi -1,1 hingga 0,2 persen. Sementara pada 2021, ekonomi ditargetkan tumbuh pada kisaran 4,5 hingga 5,5 persen.
Hidayat mengakui angka 4,5 hingga 5,5 persen merupakan target yang sangat optimistis. Pasalnya, ekonomi Indonesia masih mengalami ketidakpastian yang tinggi akibat pandemi Covid-19.
Dengan penerapan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta, tentu hal ini akan menyebabkan ketidakpastian semakin tinggi.
Menurutnya, penerapan PSBB jilid II ini akan mempengaruhi aktivitas ekonomi yang pada akhir-akhir ini mulai membaik. Namun, disisi lain, penanganan kesehatan adalah priotas pemerintah disampaing pemulihan ekonomi.
“Pada tahun ini, kami harapkan ekonomi Indonesia akan pulih dari pertumbuhan terendah pada kuartal II/2020,” imbuhnya. (ATN)
Discussion about this post