ASIATODAY.ID, GAZA CITY – Agresi militer Israel di jalur Gaza, Palestina telah merenggut puluhan korban jiwa.
Jumlah korban telah meningkat menjadi 24 pada hari Minggu (7/8/2022), termasuk 6 anak-anak, ketika Israel memperpanjang pengebomannya terhadap gerilyawan Palestina yang telah membalas dengan rentetan roket.
Hitungan terbaru dari otoritas kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas mengatakan, 6 anak termasuk di antara mereka yang tewas sejak dimulainya “agresi Israel” pada hari Jumat, di samping 204 orang terluka.
Namun Israel mengklaim, memiliki bukti “tak terbantahkan” bahwa roket nyasar dari kelompok militan bertanggung jawab atas kematian beberapa anak di Jabalia, Gaza utara, pada hari Sabtu (6/8/2022).
Tidak segera jelas berapa banyak anak yang tewas dalam insiden di Jabalia. Seorang fotografer AFP melihat 6 mayat di sebuah rumah sakit daerah, termasuk tiga anak di bawah umur.
Militer Israel telah memperingatkan kampanye serangan udara dan artileri melawan kelompok militan bisa berlangsung seminggu, tetapi Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi mengatakan Kairo sedang berbicara “sepanjang waktu” dengan kedua belah pihak untuk meredakan kekerasan.
Israel mengatakan, perlu untuk meluncurkan operasi “pre-emptive” terhadap Hamas, karena kelompok itu merencanakan serangan yang akan segera terjadi setelah beberapa hari ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Gaza.
Sementara itu, warga sipil berlindung di tempat penampungan serangan udara di sisi Israel, dengan wartawan AFP mendengar sirene peringatan akan adanya tembakan di daerah Tel Aviv pada Sabtu malam.
Di Rafah, di perbatasan Gaza dengan Mesir, perempuan dan anak-anak terperangkap di bawah reruntuhan setelah serangan Israel, kata unit pertahanan sipil jalur tersebut.
Petugas penyelamat sedang menggali situs di mana seorang komandan kelompok militan, Khaled Mansour, dilaporkan menjadi sasaran serangan Israel pada hari Sabtu.
Tidak ada konfirmasi khusus tentang kematian Mansour, tetapi kepala direktorat operasi tentara Israel, Oded Basiok, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa seluruh “kepemimpinan senior sayap militer Hamas di Gaza telah dinetralisir.” (AFP)
Discussion about this post