ASIATODAY.ID, TAIPEI – Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengirim utusan khusus ke Taiwan untuk menyampaikan dukungan Pemerintah AS terhadap hubungan kemitraan penting dengan Taiwan.
Joe Biden ingin menegaskan bahwa dukungan AS terhadap Taiwan akan terus berlanjut dan bertambah di tengah meningkatnya ancaman invasi dari China.
Melindungi perdamaian dan stabilitas Selat Taiwan tidak hanya sesuai dengan kepentingan AS, tetapi juga kepentingan seluruh dunia.
Rombongan utusan khusus Presiden AS tersebut dipimpin oleh mantan Kepala Staf Gabungan AS, Michael Glenn Mullen.
Mullen dan rombongan datang ke Taiwan untuk memberikan pesan tegas bahwa Amerika Serikat mendukung Taiwan.
Dalam pertemuan dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, Michael Glenn Mullen menjelaskan “Saat ini kita sedang menghadapi masa yang sangat sulit dan getir dalam sejarah,”.
“Melalui kunjungan ini, AS ingin kembali menyampaikan kepada masyarakat Taiwan, sekutu regional dan mitra-mitra penting bahwa AS akan berpegang teguh pada komitmen,” kata Mullen.
Dikutip dari MOFA Taiwan, Sabtu (5/3/2022), usai bertemu Presiden Tsai, Mullen dan rombongan telah kembali ke AS dengan pesawat khusus pada malam hari tanggal 2 Maret 2022.
Taiwan adalah mitra AS, dan Taiwan bersedia untuk mempererat kerjasama dengan negara-negara sehaluan, serta berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas serta kemakmuran regional dan dunia.
Menlu Taiwan, Joseph Wu mengucapkan terima kasih kepada pemerintahan Presiden Joe Biden yang telah mengirim utusan khusus, untuk memperlihatkan dukungan teguh terhadap Taiwan.
“Taiwan dan AS memiliki hubungan persahabatan yang sangat erat. Taiwan akan terus bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Joe Biden, dan memperdalam hubungan kemitraan Taiwan-AS di bidang keamanan dan perdagangan. Taiwan juga akan terus bekerja sama dengan negara-negara sehaluan lainnya untuk mendorong terciptanya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan Indo Pasifik,” imbuhnya.
Selain Kepala Staf Gabungan AS, Michael Glenn Mullen, rombongan utusan khusus tersebut juga terdiri dari mantan Wakil Menteri Pertahanan, Michèle A. Flournoy; mantan Deputi Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Meghan L. O’Sullivan; mantan Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk Urusan Asia, Michael Green; dan mantan Direktur Senior Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih untuk Urusan Asia, Evan S. Medeiros. (ATN)
Discussion about this post