ASIATODAY.ID, NEW YORK – Arab Saudi gagal menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sementara itu, China dan Rusia terpilih untuk masa jabatan tiga tahun.
Kegagalan Arab Saudi pun mendapat respons positif dari kelompok pegiat HAM.
“Pemilihan #HRC hari ini memberikan teguran yang luar biasa kepada #SaudiArabia di bawah kepemimpinan Mohammed bin Salman,” bunyi cuitan Wakil Direktur Eksekutif Human Rights Watch Bruno Stagno, dikutip Rabu (14/10/2020).
“Negara yang tidak terpilih dijauhi mayoritas anggota PBB. Kerajaan menuai apa yang pantas diterima dari pelanggaran HAM dan kejahatan perang di luar negeri,” lanjutnya.
Ada 15 kursi yang diperebutkan dari total 47 kursi di badan tersebut. Badan HAM PBB menuai kritik dari organisasi internasional dan Amerika Serikat (AS), lantaran memilih sejumlah negara yang terkait dengan pelanggaran HAM.
Diketahui, China meraih 139 suara dalam pemungutan suara. Jumlah suara tersebut turun dari posisi terakhir saat dipilih, yakni 180 suara pada 2016.
“Ini menunjukkan banyak negara yang mempersoalkan catatan HAM yang buruk di China,” kata Direktur PBB di Human Rights Watch Louis Charbonneau dalam akun Twitter.
Pakistan dan Uzbekistan terpilih dengan 169 suara, serta Nepal juga terpilih dengan 150 suara. Sementara itu, Arab Saudi hanya mengumpulkan 90 suara.
Rusia dan Kuba termasuk 11 negara yang dipilih tanpa lawan. Semua anggota PBB bisa memberikan suara di setiap wilayah.
Pada 2018, Donald Trump menarik AS keluar dari Dewan HAM PBB.
“Hari ini Majelis Umum PBB sekali lagi memilih negara-negara dengan catatan HAM yang mengerikan,” kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Dia pun mengecam aturan keanggotaan di lembaga tersebut.(AFP)
Discussion about this post