ASIATODAY.ID, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia mengungkapkan bahwa dua maskapai nasional sudah mendapatkan izin dari otoritas Arab Saudi untuk kembali melayani penerbangan umrah hingga akhir Desember ini.
Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dua maskapai nasional itu yakni Garuda Indonesia dan Lion Air Group.
Adita menjabarkan, sejak awal November 2020, penerbangan umrah dari Indonesia secara resmi sudah mulai dibuka kembali oleh Pemerintah Arab Saudi. Sejak periode 1 November 2020 hingga 15 Desember 2020 terdapat sebanyak 886 jemaah yang dilayani sebagian besar oleh Saudia Airlines dan pada 14 Desember 2020 dan 15 Desember 2020 baru dilakukan oleh maskapai nasional.
“Tidak ada istilah uji coba, karena begitu dapat izin dari Pemerintah Arab Saudi, mereka bisa melayani,” ujarnya Rabu (16/12/2020).
Sementara itu, Direktur Operasi PT Angkasa Pura I Wendo Asrul Rose mengatakan bandara Juanda di Surabaya juga sudah mendapatkan regulasi untuk melayani penerbangan umrah ke Jeddah.
Menurut Wendo, penerbangan yang dilakukan oleh operator Lion Air pada 15 Desember 2020 masih berupa charter dan bukan merupakan jadwal regular.
Wendo mengungkapkan, total Jemaah umrah yang mulai dibawa oleh Lion Air sebanyak 190 jemaah.
“Secara regulasi sudah dimungkinkan untuk melayani umrah di bandara Juanda,” ujarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sebelumnya menyambut baik telah dibukanya kembali penerbangan umrah dari Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi kendati baru hanya dapat dilakukan oleh Saudia Airlines.
Pemerintah Arab Saudi saat ini telah memberlakukan pemberian alokasi visa umroh melalui sistem e-umroh. Keberangkatan perdana jamaah umrah dari Indonesia sudah dimulai pada Minggu (1/11/2020) pukul 10.45 WIB. (ATN)
Discussion about this post